Republik Tanpa Negarawan – Analisis

Setiap bangsa butuh kehadiran negarawan agar rakyatnya tetap hidup sehat badan, sehat pikiran, serta sehat jiwa. Manakala hati rakyat pengap dan pikiran tertekan, tugas negarawan untuk mencerahkan:

membuka jendela agar cahaya menerangi, membuka pintu agar udara segar mengalir, serta memastikan janji agar harapan tidak sia-sia.

Negarawan tidak akan membiarkan rakyat menunggu tanpa kepastian dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

Sedangkan dalam politik, negarawan menepati janjinya karena tidak dibebani kepentingan pribadi. Sebagai seorang pemimpin, dia mandiri dan โ€” dalam kata-kata yang sering diucapkan oleh banyak orang โ€” berdiri di atas semua kelompok.

Ketika masih partisan atau bercokol di kelompok tertentu dan enggan mendengarkan suara kelompok lain, dia belum naik ke kelas negarawan. Ia masih seperti politikus pada umumnya, yang belum mandiri dari kepentingan yang terbatas.

Sebagai pemimpin bagi rakyatnya, negarawan tidak akan membuat alasan, mencari alibi, mengembangkan argumen munafik, dan tidak akan memunggungi rakyatnya.

Negarawan tahu bahwa dia berasal dari rakyat dan akan selalu mengingatnya setiap kali ada godaan dan bisikan untuk memunggungi rakyat.

Tidak akan hilang, katakan sibuk, banyak urusan, serta alasan-alasan lain sementara orang-orang ingin mencarinya atau membutuhkan bantuannya.

Pemimpin tentu saja sibuk, tapi ia tahu siapa orang yang tidak boleh ia tolak bila ingin menemuinya.

Mereka itu bukan sejawat elite politik, bukan pejabat tinggi, bukan pencari muka dan perhatian, melainkan rakyat yang suaranya tersekat di tenggorokan, yang hanya bersuara lirih karena cemas, yang hanya ingin menyampaikan sejujurnya.

Ia bukan berpihak pada yang kuat untuk menindas yang lemah, sebaliknya ia menekan yang kuat dan menguatkan yang lemah.

Negarawan itu orang merdeka bukan karena jabatannya, melainkan karena pikirannya, hati nuraninya, pilihan hidupnya, dan keberpihakannya pada nilai-nilai kemanusiaan.

Sebagai seorang negarawan, ia akan mengemban tugas pertama dan terpenting: mendengarkan keinginan, harapan, dan aspirasi rakyat dengan telinganya sendiri, bukan melalui telinga dan mulut orang lain; karena dia tahu benar, terlalu banyak orang berbisik hanya untuk menyenangkannya.

Negarawan adalah pemimpin yang tidak membuat batasan dengan orang-orang yang dipimpinnya.

Dia tidak akan membiarkan orang-orang di sekitarnya menjadi penghalang baginya untuk berbicara kepada orang-orang โ€” untuk berbicara jujur, tanpa kebijaksanaan, tanpa konspirasi.

Sebagai pemimpin berhati kesatria, negarawan tidak merasa malu untuk mengaku keliru, yang tidak takut akan diserang lawan politik, yang tidak gusar dikritik rakyat.

Ketika ia jujur mengatakan apa yang kurang dan tidak menonjol-nonjolkan apa yang lebih, ia telah menempatkan diri sebagai pemimpin yang mengerti benar bahwa dirinya bukan apa-apa dibandingkan dengan tugas yang diamanahkan kepadanya: tugas sejarah menjadi negarawan, bukan sekedar menjadi politisi.

Negarawan tidak akan sibuk dengan urusan jangka pendek tanpa memikirkan pengaruh dan dampaknya bagi generasi mendatang.

Ketika, misalnya, ia berhasrat hendak mencalonkan anaknya agar menempati jabatan publik tertentu selagi ia menjabat jabatan publik juga, maka ia akan memikirkan bahwa itu akan menjadi contoh yang buruk untuk diteladani generasi mendatang.

Ia berpikir tentang mewariskan contoh yang baik tentang hidup bernegara dan berbangsa sebagai pemimpin, sebagai negarawan, dengan mengesampingkan hasrat kuasa yang selalu menghampiri dari arah manapun.

Negarawan sudah selesai dengan urusan pribadi, keluarga, dan kerabatnya. Ia mampu dan sanggup menyingkirkan urusan pribadi, keluarga, dan kerabatnya dari tugasnya mengurus negara, sekalipun keluarganya masih membutuhkan.

Negawaran tidak akan sibuk memikirkan masa depan politik anak-anaknya, kerabatnya, tapi masa depan bangsanya. Ia menjauhi konflik kepentingan yang mungkin terjadi.

Negarawan tidak akan berdiri di wilayah abu-abu, sebab itu boleh jadi merupakan kepura-puraan dan dalih yang sangat buruk bagi negarawan serta jadi contoh yang buruk bagi generasi mendatang. >>

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate ยป