Momentum Hari Jadi Kabupaten Pasaman – Peristiwa

[ad_1]

Oleh: SAPARUDDIN

Ketua Umum KIPP Pasaman (2016-2019)

Kabupaten Pasaman merupakan suatu  daerah yang berada di kawasan paling utara, wilayah Provinsi Sumatera Barat. Daerah ini secara geografis terletak di pedalaman Pulau Sumatera bagian tengah dengan bentangan alamnya yang terdiri atas daerah perbukitan dan lembah, dengan ketinggian antara 150 m– 2281 m di atas permukaan laut

Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten Pasaman dilintasi garis khatulistiwa dan memiliki batas-batas, sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal dan Padang Lawas Provinsi Sumatera Utara, di bagian timur berbatasan dengan Rokan Hulu Provinsi Riau dan Kabupaten Lima Puluh Kota, di bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Agam, dan bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Pasaman Barat. Melihat keadaan tersebut, daerah ini akan mengalami kontak bahasa antardaerah yang memiliki bahasa yang berbeda sehingga memunculkan variasi bahasa di daerah tersebut.

Di daerah Pasaman terdapat penduduk Minangkabau dan Mandailing, menyebutkan bahwa penduduk Minangkabau di Kabupaten Pasaman (Rao) berasal dari Teluk Tonkin di daratan Asia yang mendukung kebudayaan Paleolitik, Mesolitik, dan Neolitik. Mereka memasuki wilayah Pedalaman Pasaman dengan menelusuri beberapa sungai besar yang mengalir ke Pantai Timur dan Pantai Barat Pulau Sumatera dan mengakhiri perjalanan mereka di tanah Pasaman, dan menamakan diri mereka dengan orang Pasaman (Rao) yang mendukung budaya Minangkabau.

Masyarakat Mandailing berasal dari Kabupaten Mandailing Natal, yang menggunakan bahasa yang bervariasi salah satunya yaitu bahasa Mandailing. Menurut sejarahnya, awal mula kedatangan orang Mandailing ke wilayah Sumatera Barat karena terjadinya migrasi masyarakat Mandailing Natal ke daerah Pasaman dan Pasaman Barat. Migrasi itu terjadi karena di daerah Pasaman terdapat banyak lahan kosong yang bisa diolah masyarakat terutama di sektor pertanian. Oleh karena itu, sampai saat ini masyarakat Mandailing sudah menetap di Pasaman dan bersatu dengan masyarakat Minangkabau. Penduduk ini berada di sepanjang perbatasan Pasaman (Sumatera Barat) dengan Tapanuli Selatan (Sumatera Utara).

Harapan publik,

Momentem 76 tahun berdirinya Kabupaten pasaman bertepatan tanggal 08 Oktober 1945-08 Oktober 2021, hendaknya pemerintah betul-betul memperhatikan masyarakat miskin. Karena Kemiskinan menyebabkan masyarakat miskin tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup dalam hal pelayanan kesehatan dan pendidikan. Diharapkan pemerintah tidak berhenti mengeluarkan kebijakan bantuan sosial dalam rangka penanggulangan kemiskinan. Pengelolaaan bantuan sosial dari pemerintah diharapakn dikelolah dengan baik secara efektif dan efisien oleh pemerintah yang berwenang untuk mengatur berjalannya program bantuan sosial. Agar bantuan tersebut dapat sampai kepada masyarakat miskin tanpa dikurangi sedikitpun sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Program penanggulangan kemiskinan yang dilaksanakan di Kabupaten Pasaman termasuk juga program yang berasal dari pemerintah pusat. Program pusat yang dilaksanakan oleh Kabupaten Pasaman antara lain program perlindungan sosial yang mencakup 40% masyarakat berpendapatan terendah, diantaranya Program Rastra (sekarang BPNT), Program Keluarga Harapan (PKH), Program Indonesia Pintar (PIP) yang disalurkan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Program Indonesia Sehat (PIS) yang disalurkan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Di Kabupaten Pasaman, PKH dipandang efektif menurunkan kemiskinan dan ketimpangan. Namun demikian permasalahan ketepatan sasaran masih jadi kesulitan dalam menyelesaikan. Pada waktu pendataan memang masyarakat tergolong miskin, namun seiring berjalannya waktu, berubah menjadi mampu secara ekonomi. Meskipun secara ekonomi masyarakat sudah mampu, namun tidak mau melepaskan program dan masih mengaku menjadi miskin. Menurut kepala Dinas Sosial cara yang diterapkan adalah dengan memberikan ceramah agama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa bagi yang mampu untuk keluar dari program, sehingga dapat digantikan oleh masyarakat yang lainnya. Pada jangka pendek program memberikan tambahan pendapatan  Keluarga Penerima. Untuk jangka lebih panjang terjadi perbaikan perilaku melalui kondisionalitas yang mendukung peningkatan kualitas kesehatan dan pendidikan anak.

Seharusnya dengan program-program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah kabupaten Pasaman, dalam rangka mewujudkan visi masyarakat Pasaman yang lebih baik dan bermartabat.



[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »