[ad_1]
Jember – Seperti yang sudah terkandung dalam nilai-nilai ideologis negara kita yaitu Pancasila. Tolong yang ke-1 yang berbunyi, “Ketuhanan Yang Maha Esa”, melahirkan sikap toleransi dalam beragama. Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan toleransi beragama?
Sebelum anda ingin memahami pengertian toleransi beragama. Anda harus mengetahui terlebih dahulu arti dari Sila Pancasila yang pertama. Makna yang terkandung dalam sila pertama Pancasila adalah bahwa bangsa Indonesia berhak dan bebas memeluk agama dan menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya, sehingga tercipta kehidupan yang serasi, serasi, dan seimbang antara sesama manusia, antar bangsa, dan dengan makhluk Tuhan lainnya. Kebebasan beragama adalah hak dasar setiap manusia. Dalam pembukaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 telah dijelaskan bahwa “Negara menjamin kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya”.
Negara kita memiliki keberagaman agama didalamnya. Indonesia adalah negara yang penduduknya mayoritas beragama Islam. Berdasarkan data Administrasi (Aminduk) penduduk Indonesia di tahun 2021 tercatat bahwa penduduk Indonesia sebanyak 272.229.371 jiwa. Dari jumlah penduduk sebanyak itu, pemeluk agama Islam adalah yang terbanyak, yaitu sebesar 87,62%, diikuti dengan pemeluk agama Kristen sebesar 6,99%, agama Kristen Katolik sebesar 2,92%, agama Hindu sebesar 1,70%, agama Buddha sebesar 0,72%, dan agama Khong Hu Chu sebesar 0,05%.
Meskipun penduduknya mayoritas beragama Islam dan merupakan negara penganut agama Islam terbesar di dunia, Indonesia bukanlah Negara Islam. Dasar negara yang sudah ditetapkan sejak awal kemerdekaan juga bukan dasar negara Islam, melainkan Pancasila. Keberagaman agama yang ada di Indonesia, tidak membuat warga masyarakat terpecah belah. Sebagai warga Indonesia, kita harus bangga dengan keragaman yang dimiliki negara kita. Kita sebagai warga negara Indonesia sudah seharusnya untuk saling menghormati hak dan kewajiban dalam beragama. Sikap yang demikian akan secara alami menumbuhkan semangat nasionalisme demi menjaga keutuhan Negara. Rasa nasionalisme yang tinggi, bisa dilihat dari sikap warga Indonesia dalam menyikapi perbedaan agama yang ada. Salah satu contohnya adanya semangat toleransi beragama.
Nah, apa kalian sudah tau arti dari istilah Toleransi Bdampak?
Manusia sebagai makhluk sosial, hakikatnya manusia itu mutlak membutuhkan orang lain. Manusia tidak bisa hidup sendiri disebabkan karena dalam memenuhi kebutuhan hidupnya manusia membutuhkan bantuan dari lingkungan dan sesamanya. Manusia sebagai makhluk sosial merupakan makhluk yang berhubungan secara interaktif dengan manusia lain. Dalam konteks ini, maka manusia harus selalu menjaga hubungan antar sesama manusia dengan sebaik mungkin, terlepas dari perbedaan agama yang ada diantara mereka, hal inilah yang lazim disebut dengan istilah toleransi beragama.
Toleransi beragama berarti mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan menghargai manusia yang beragama lain. Toleransi beragama adalah cara bersikap atau perbuatan dimana setiap kelompok agama tidak mendiskriminasikan agama satu dengan lainnya. Toleransi beragama berarti saling menghormati dan berlapang dada terhadap pemeluk agama lain, tidak memaksa untuk harus mengikuti agamanya, dan tidak mencampuri urusan agama masing-masing. Kita harus saling tolong menolong dan bekerja sama dengan pemeluk agama lain, seperti dalam aspek ekonomi, sosial, dan aspek kehidupan duniawi lainnya.
Penerapan nilai yang terkandung dalam sila pertama di kehidupan sehari-hari bisa kita lakukan dengan beberapa cara sederhana, sebagai contoh :
- Menghargai agama lain
- Tidak memaksakan agama atau kepercayaan pada orang lain
- Menghargai kebebasan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
- Menghormati pemeluk agama lain dalam merayakan hari besar sesuai dengan keyakinan dan agamanya
- Bekerja sama dalam aspek sosial agar terbina kerukunan hidup
- Saling tolong menolong dalam upaya menjaga ketertiban dan kesejahteraan di lingkungan masyarakat
Masih banyak lagi contoh penerapan sila pertama yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh-contoh diatas merupakan contoh sederhana yang bisa dengan mudah kita lakukan. Penerapan nilai yang terkandung dalam sila pertama Pancasila ini, harus kita terapkan dalam diri sendiri, kemudian di lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat. Dengan demikian, akan terbinalah kerukunan hidup diantara umat beragama karena sikap toleransi beragama yang kita miliki. Oleh karenanya, kita harus mengetahui pentingnya meningkatkan semangat toleransi antar umat beragama agar Indonesia senantiasa tetap rukun dan damai,
Bahan referensi
Alpizar. (2015). Toleransi terhadap Kebebasan Beragama di Indonesia . TOLERANSI:Media Komunikasi Umat Beragama, 7(2), 139-140.
Witrianto. (2016). Toleransi antar Umat Beragama. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 2(1), 376
[ad_2]
Sumber Berita