Saham dalam Kondisi Sideways, Apa yang Harus Dilakukan? – Analisis

[ad_1]

Memiliki saham yang memberikan cuan menjadi dambaan semua investor. Namun dalam praktik investasi saham, memiliki saham yang bagus itu tidak mudah.

Ada saat dimana saham yang diincar atau bahkan sudah dimiliki dalam kondisi sideways atau kondisi tak menentu alias flat-flat saja dengan pergerakan naik-turun harga yang relatif sangat kecil.

Sideways adalah kondisi saham yang berada dalam kegalauan karena pergerakannya tidak signifikan, tanpa arah alias berombak. Pergerakannya relatif horizontal terus alias datar-datar saja akibat penawaran dan permintaan yang sama-sama kecil dan segitu-segitu saja.

Nah, jika investor menghadapi kenyataan saham yang dalam kondisi sideways begini, apa yang sebaiknya dilakukan?

Pertama-tama tentu saja jangan panik, apalagi gegabah membuat keputusan untuk saham yang dalam kondisi sideways. Sideways sendiri adalah kondisi penuh ketidakpastian. Di dalam ketidakpastian, termasuk dalam investasi saham, jangan sekali-kali membuat keputusan ekstrem.

Mereka yang nekat membuat keputusan dalam kondisi ketidakpastian biasanya hanya akan berujung pada penyesalan. Pun dalam investasi saham yang mengabaikan pertimbangan matang dan rasional dalam setiap keputusan niscaya akan mendapati penyesalan.

Saat investor terjebak dalam kondisi sideways, ada baiknya sikap yang diambil adalah tunggu dan lihat. Namun, tunggu dan lihat ini tentu saja tidak serta-merta hanya diam saja pasrah pada kondisi pasar.

Dalam periode tunggu dan lihat dimana tidak bisa membuat keputusan ini, seorang investor yang bijak sebaiknya melakukan berbagai analisis secara komprehensif untuk sahamnya sehingga bisa membuat keputusan yang tepat.

Jika ada tanda-tanda memantul, tentu saja investor bisa buy.  Tetapi jika sudah punya sahamnya dan kondisinya cenderung stagnan dengan potensi terjadi penurunan maka sebaiknya lakukan aksi menjual dan mengalihkan ke saham lain yang lebih potensial cuannya. Toh, transaksi jual-beli saham saat ini sudah sangat mudah karena sudah serba online dengan smartphone di genggaman tangan, semisal dengan aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas.

Lantas analisis apa saja yang sebaiknya dilakukan investor pada periode tunggu dan lihat supaya bisa membuat keputusan yang lebih cepat dengan pertimbangan yang matang?

Analisis pertama tentu saja jangka waktu pergerakan harganya yang lebih luas supaya bisa melihat pergerakan harganya lebih komprehensif dilanjutkan dengan analisis valuasi apakah memang benar-benar sudah murah atau belum. Setelah itu, amati trend sektor dan berbagai sentimen positif atau negatif yang memengaruhinya.

Selain itu, perhatikan benar-benar arah market yang tentu saja mengacu pada pergerakan IHSG apakah cenderung flat, pengganggu atau bearist. Selanjutnya lakukan tindakan harga yang mengacu pada analisis teknikal berdasarkan pergerakan harga di masa lalu.

Pergerakan saham di masa lalu biasanya memiliki pola tertentu. Meski ada pola tertentu, investor tidak boleh gegabah dan spekulatif dalam mengambil keputusan hanya berdasarkan pola pergerakan harga di masa lalu tanpa diimbangi dengan analisa fundamental dan teknikal.

Dengan berbagai kriteria analisis ini maka investor bisa membuat keputusan yang tepat apakah mau buy, sell atau hold untuk saham yang sedang dalam kondisi sideways. Jadi, jangan gegabah!



[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »