[ad_1]
Healthnews.id. Jawa Barat, 8 Februari 2022 Perwakilan Direktorat Pemberdayaan Alternatif hadiri undangan Rapat Persiapan Pengukuran Indeks P4GN Tahun 2023 yang dilaksanakan Puslitdatin BNN
Tujuan Rapat Persiapan Pengukuran Indeks P4GN Tahun 2023 adalah untuk mendapatkan masukan dari konsultan terkait dengan pengejawantahan konseptualisasi P4GN dalam pengukuran Indeks P4GN serta evaluasi pelaksanaan pengukuran Indeks P4GN yang dilaksanakan tahun 2020 dan 2022.
Purwa Kurnia Sucahya, Peneliti Utama FKM UI selaku narasumber menyampaikan beberapa hal berikut:
• Angka Indeks P4GN keseluruhan dalam 3 tahun terakhir terlihat tidak jauh berbeda, dikisaran 53% sampai 55%. Namun, dengan pendekatan angka indeks P4GN kebijakan hasilnya lebih tinggi dikisaran 59% atau cukup efektif. Hal ini mengindikasikan BNN mampu mempertahankan capaian kerjanya di era pandemi covid-19.
• Angka indeks P4GN secara nasional, baik kebijakan dan keseluruhan berada diantara angka indeks P4GN BNN provinsi (tertinggi) dan BNN kab/kota (terendah).
• Angka indeks P4GN keseluruhan di tingkat BNN kab/kota paling rendah dibandingkan pusat dan provinsi. Namun naik persentasenya, ini mengindikasikan lebih mampu mengatasi berbagai tantangan di tengah pandemi Covid-19, karena BNN Kab/kota sebagai implementor program sehingga lebih mengetahui kondisi dan mengatur strategi program di lapangan
• Peningkatan angka indeks kebijakan terjadi pada semua dimensi, tetapi paling signifikan pada _hard power approach_ dibanding dimensi lainnya. Kedeputian pemberantasan memberikan kontribusi terbesar untuk angka indeks P4GN di dimensi _hard power approach_.
• Terdapat beberapa kendala yang dialami dalam pengukuran Indeks P4GN sebelumnya, antara lain: kualitas pendataan hasil kegiatan dan ketersediaan variabel data yang dibutuhkan dalam input data melalui aplikasi SIN dan pemahaman satuan kerja dalam mengirimkan dan menginterpretasikan data sesuai dengan klasifikasi (input-proses-output).
Prof. Budi Utomo, Guru Besar FKM UI selaku konsultan pengukuran Indeks P4GN menyampaikan beberapa hal berikut:
• Indeks P4GN merupakan pengukuran keberhasilan program dengan menggunakan pendekatan kebijakan yang faktual berdasarkan data capaian kinerja yang dimiliki BNN.
• Untuk mengukur Indeks P4GN maka tim harus dapat memahami penjelasan setiap program yang dilaksanakan oleh masing-masing Deputi.
• Pengembangan pengukuran Indeks P4GN Tahun 2023 ini akan dilakukan bukan hanya dengan pendekatan capaian secara kuantitatif pun dimungkinkan memperhitungkan kualitas capaian kegiatan.
Untuk diketahui bahwa pada Tahun 2022 data Kedeputian Bidang Pemberdayaan Masyarakat yang dijadikan bahan penghitungan Indeks P4GN, yaitu:
• Input: hasil pemetaan kawasan rawan
• Proses: bimbingan teknis, IKP, monitoring dan evaluasi kawasan rawan
• Layanan: bimbingan teknis _life skill_
Tindak lanjut yang akan dilakukan, antara lain:
• Penyepakatan tingkat evaluasi capaian kerja yang akan menjadi indikator dalam pengukuran Indeks P4GN Tahun 2023.
• Terkait dengan Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat diperlukan data dengan kategori input-proses-output sebagai bahan pengukuran yang lebih akurat, menyeluruh sampai tingkat Kabupaten/Kota dan berkelanjutan.
• Perlunya koordinasi dengan Puslitdatin terkait dengan variabel yang menjadi rumusan dalam pengisian data pada aplikasi SIN, agar data dapat digunakan untuk penghitungan indeks P4GN.
#WaronDrugs
#SpeedUpNeverletUp
[ad_2]
Source link