Gejala, Faktor Risiko, dan Penanganannya – HEALTHNEWS MAGAZINE

[ad_1]

Demam pada bayi sering kali membuat orang tua panik. Padahal, di satu sisi, demam merupakan pertahanan tubuh si kecil dalam melawan virus yang masuk ke dalam tubuh bayi, Bunda. Bagaimanakah cara penanganan bayi demam yang tepat, khususnya jika Anda berada di rumah? Berikut ini penjelasannya!

Apa Itu Demam pada Bayi?

Suhu tubuh normal bayi pada umumnya berkisar antara 36-37 derajat Celcius, tetapi bisa sedikit berbeda dari satu anak ke anak lainnya. Dan ketika suhu bayi meningkat hingga di atas 38 derajat Celcius atau lebih, kondisi ini sudah disebut sebagai demam.

Seattle Childrens menjelaskan secara lebih detail mengenai suhu normal tubuh bayi:

  • Dubur: Rata-rata 37°C 
  • Suhu tubuh bayi di pagi hari: 36° C
  • Suhu tubuh bayi di sore hari: 37,9° C

Suhu dapat berubah sesuai dengan ketinggian permukaan tanah dari tempat tinggalnya.

Ketika suhu tubuh bayi tinggi, banyak orang tua yang merasa bingung dan panik: “Apakah saya harus membawa bayi saya ke dokter, atau cukup dirawat di rumah saja?” “Kalau di rumah, bagaimana merawatnya” Terutama jika hal ini terjadi pada orang tua baru yang belum memiliki pengalaman dan kurang percaya dalam menangani bayi yang demam. 

Bunda, demam pada bayi umumnya merupakan reaksi dari sistem kekebalan tubuh yang sedang melawan virus dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit. Saat benda asing masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan tubuhnya secara otomatis memproduksi zat yang berfungsi mempertahankan diri. Ketika itulah suhu tubuhnya meningkat.

‘Benda asing’ yang dimaksud adalah virus, mikroba berbahaya, atau reaksi alergi terhadap sesuatu yang kemudian bisa menyebabkan infeksi seperti batuk, pilek, cacar air, atau cuaca, amandel dan dampak dari vaksinasi. Atau bisa juga karena pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi telinga, atau infeksi yang lebih serius lainnya –dalam kasus yang sangat jarang. 

Demam pada Bayi: Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Tepat Menanganinya

Sumber: Pexels

Bunda bisa membantu si kecil melawan virus dengan bantuan obat sesuai dengan resep dokter. Atau, sering juga demam bayi sembuh dengan sendirinya setelah 3 atau 4 hari.

Pemberian obat penurun demam merupakan salah satu penanganan pertama yang diberikan setiap 4-6 jam sekali. Akan tetapi, hindarilah pemberian obat mengandung aspirin. Jenis obat-obatan ini justru bisa membahayakan bayi dan meningkatkan risiko sindrom Reye yang menyebabkan kerusakan otak dan hati.

Artikel terkait: Demam Pada Anak, Kapan Harus Relaks Kapan Harus Khawatir?

Tanda dan Gejala Demam pada Bayi

Ada beberapa tanda bayi demam yang bisa Anda lihat dan rasakan secara langsung. Yaitu:

1. Suhu tubuh tinggi yang tidak normal, yakni jika:

  • Suhu rektal (bawah), Telinga atau Dahi: 100,4°F (38,0°C) atau lebih tinggi
  • Suhu di bawah lengan (ketiak): 99°F (37,2°C) atau lebih tinggi

Perhatian: 

  • Suhu telinga tidak akurat sebelum usia bayi 6 bulan.
  • Suhu dahi harus dicek secara digital.

2. Lebih rewel dari biasanya

3. Bayi sulit tidur

4. Tidak nafsu makan

5. Kehilangan minat untuk bermain atau menjadi tidak aktif

6. Tubuhnya terlihat lesu atau lemas

7. Kejang 

Bunda bisa mengetahui bayi sedang demam dengan cara ini:

  • Tubuh bayi terasa lebih panas dari biasanya ketika Anda menyentuh punggung atau dadanya.
  • Tubuh bayi berkeringat
  • Bayi terlihat tidak sehat
  • Gunakan termometer digital untuk memastikan suhu tubuhnya sesuai dengan pengukuran suhu tidak normal di atas. 

Faktor Risiko Bayi Demam

demam pada bayi

Penyebab demam biasanya tidak dengan mudah diketahui sampai gejala lainnya berkembang, bahkan bisa memakan waktu hingga 24 jam. Namun pada umumnya, hampir semua demam disebabkan oleh infeksi virus.

Virus menyebabkan infeksi 10 kali lebih banyak daripada bakteri. Kuman penyebab infeksi jumlahnya bisa mencapai ratusan, Bunda. Hanya dalam artikel ini yang dibahas hanya beberapa saja.

1. Infeksi Virus

Yang umum adalah virus pilek, flu, batuk, dan infeksi virus lainnya, dan Roseola merupakan contoh infeksi virus yang paling ekstrem. Demam merupakan gejala yang bisa ditemukan di 24 jam pertama (kadang juga awal gejalanya sering tertunda) dan bisa berlangsung selama 3 hingga 5 hari ke depan.

2. Infeksi Bakteri

Infeksi kandung kemih adalah penyebab paling umum dari silent fever pada anak perempuan. Radang tenggorokan juga merupakan penyebab umum demam yang tidak dapat dijelaskan.

3. Demam Vaksin

Demam yang diakibatkan vaksin biasanya dimulai dalam waktu 12 jam setelah vaksin, dan bisa berlangsung 2 hingga 3 hari ke depan. Kondisi ini normal dan tidak berbahaya, serta tanda bahwa vaksin bekerja secara optimal.

4. Demam Bayi Baru Lahir (Serius)

Demam yang terjadi selama 3 bulan pertama kehidupan bisa menjadi tanda sangat serius bagi kesehatan bayi. Parents perlu memeriksakan bayi ke dokter anak agar dokter bisa segera mendiagnosis dan bayi mendapatkan perawatan yang cepat.

Biasanya demam ini disebabkan oleh sepsis (infeksi aliran darah). Infeksi bakteri pada kelompok usia ini dapat memburuk dengan cepat. 

5. Meningitis (Sangat Serius)

Merupakan infeksi bakteri pada membran yang menutupi sumsum tulang belakang dan otak. Gejala utamanya adalah leher kaku, sakit kepala, dan bayi terlihat sangat kebingungan.

Anak-anak yang lebih kecil akan merasakan tubuhnya sangat lesu atau sangat mudah tersinggung sampai tidak dapat dihibur. Jika tidak diobati sejak dini, bisa menderita kerusakan otak.

6. Cuaca yang Terlalu Panas

Demam biasanya disebabkan gelombang panas atau karena cara berpakaian bayi yang menyebabkannya kepanasan. Biasanya setelah pindah ke tempat yang lebih dingin beberapa jam kemudian suhu tubuh bayi akan menjadi normal dan demam hilang dengan cepat. Berikan bayi banyak cairan (ASI) dan buat ia beristirahat dengan  nyaman.

Ada pun kemungkinan lain yang jadi penyebab demam pada bayi adalah:

  • Disentri
  • Cacar air
  • Tifus
  • Diare akibat makanan yang terkontaminasi kuman (gastroenteritis)
  • Tonsilitis (infeksi amandel)
  • Otitis (infeksi telinga)
  • Infeksi darah (septikemia)

Tingkatan Demam pada Bayi: Ringan hingga Berbahaya

demam pada bayi

Tingkat bahaya demam pada bayi bisa dilihat melalui tingkatan suhu tubuhnya. Gunakan rentang suhu tubuh di bawah ini untuk membantu Parents mengetahui tingkat bahaya dari demam bayi: 

  • Demam ringan: 37,8-39 °C, perawatan di rumah.
  • Demam sedang: 39-40°C, periksakan bayi jika ia merasa tidak nyaman.
  • Demam tinggi: Lebih dari 40°C, bayi akan merasa sangat tidak nyaman.
  • Demam sangat tinggi: Lebih dari 41,1°C, waspada!
  • Demam berbahaya: Lebih dari 42,3 °C.

Demam ringan dan demam sedang bisa dirawat sesuai gejala yang muncul. Namun, bila telah masuk kategori demam tinggi, maka Anda harus segera memeriksakannya ke dokter agar bayi mendapatkan penanganan medis segera. 

Secara spesifik Mayo Clinic menjelaskan kondisi demam yang mengkhawatirkan pada bayi sesuai dengan usianya. Hubungi dokter bayi Anda jika ia mengalami:

  • Usia kurang dari 3 bulan: Suhu rektal (dubur) 38°Celcius atau lebih tinggi.
  • Usia 3 hingga 6 bulan: Suhu rektal mencapai 38,9ºCelsius.
  • Usia 6 hingga 24 bulan: Suhu rektal mencapai lebih dari 38,9°C dan berlangsung lebih dari satu hari tetapi tidak menunjukkan gejala lain. 

Jika bayi Anda juga memiliki tanda dan gejala lain, seperti pilek, batuk, atau diare, Anda dapat menghubungi dokter anak lebih cepat berdasarkan tingkat keparahannya.

Artikel terkait: Saat Anak Demam, Kompres Air Hangat atau Air Dingin?

Kapan Harus Mencari Bantuan?

Tidak semua demam bisa dirawat di rumah atau harus ke rumah sakit, Bunda. 

Bawa ke UGD Segera!

Berikut ini tanda-tanda bayi demam yang butuh perawatan segera di unit gawat darurat: 

  • Bayi tidak bergerak.
  • Meski sudah dibangunkan, ia tidak bangun.
  • Kesulitan bernapas yang parah (berjuang untuk setiap napasnya, hampir tidak bisa mengeluarkan suara atau menangis).
  • Terdapat bintik-bintik merah atau berwarna ungu, atau berwarna darah pada kulitnya. 
  • Anda merasa bahwa si kecil dalam keadaan darurat yang mengancam jiwanya –secara naluriah para ibu akan menyadari ketika bayinya dalam kondisi kritis.
  • Muncul gejala lain seperti tenggorokan sangat sakit, leher kaku, ruam, sakit telinga, atau sakit kepala parah.

Periksakan ke Dokter

Hubungi dokter segera jika bayi mengalami: 

  • Kesulitan bernapas, tapi tidak parah.
  • Kesulitan menelan ludah atau ASI-nya. 
  • Bayi demam di saat usianya kurang dari 12 minggu. Perhatian: JANGAN memberinya obat demam tanpa resep dokter.
  • Demam di atas 40°C.
  • Tubuhnya menggigil dan berlangsung lebih dari 30 menit. 
  • Menangis tanpa henti atau menangis saat disentuh atau digerakkan.
  • Tidak menggerakkan lengan atau kakinya secara normal. 
  • Dehidrasi dilihat dari tidak pipis lebih dari 8 jam, urine berwarna gelap, mulutnya sangat kering, dan tidak mengeluarkan air mata saat menangis.
  • Terlahir dengan sistem kekebalan tubuhnya lemah, yakni mengalami penyakit sel sabit, HIV, kanker, transplantasi organ, mengonsumsi steroid oral.
  • Anda merasa anak perlu perhatian khusus.

Hubungi Dokter dalam 24 Jam

  • Bayi demam dan berusia 3-6 bulan.
  • Berusia 6-12 bulan dan demam lebih dari 24 jam, tidak mengalami gejala lain seperti batuk atau diare.
  • Demam berlangsung lebih dari 3 hari.
  • Demam datang kembali setelah hilang lebih dari 24 jam.
  • Anda merasa bayi perlu pemeriksaan lebih lanjut dari dokter, tetapi tidak dalam masalah yang mendesak.

Hubungi Dokter Selama Jam Kerja

Ada hal-hal yang mengganjal Anda dan perlu ditanyakan segera dengan dokter anak.

Cara Mengobati Bayi Demam di Rumah

Demam pada Bayi: Gejala, Faktor Risiko, dan Cara Tepat Menanganinya

Berikut ini perawatan ekstra yang bisa dilakukan di rumah jika bayi terserang demam.

1. Bunda Harus Tenang

Bila Bunda merasa panik atau gugup, hal itu akan dirasakan oleh bayi dan gejala demamnya bisa bertambah parah karena ia akan terus menangis.

2. Beri Cairan Ekstra

Caranya dengan menyusuinya lebih sering. Cairan seperti ASI atau susu formula (khususnya pada bayi berusia kurang dari 6 bulan) bisa membantu menghidrasi tubuhnya dengan baik dan mengeluarkan panas yang berlebihan pada tubuhnya melalui kulit. Pastikan susunya dalam keadaan tidak panas atau terlalu hangat.

3. Berikan Makanan

Beri bayi makanan jika mereka menginginkannya dan usianya sudah di atas 6 bulan.

4. Mandikan dan Kompres

Mandikan bayi dengan air hangat. Pastikan air mandinya tidak terlalu panas. Setelahnya Anda bisa mengompres dahinya. Basahi handuk dengan air dingin, kemudian usapkan pada kening bayi, juga leher dan lengannya.

demam pada bayi

Sumber: Pexels

Bunda juga bisa mengusap seluruh tubuh bayi dengan air bersuhu ruang. Jangan gunakan air es karena bisa mengakibatkan gejalanya bertambah parah. 

Mandi air dingin/es dapat membuat bayi menggigil dan menaikkan suhu tubuh. Segera keringkan tubuh bayi setelah mandi, dan kenakan pakaian tipis. Mengusapkan atau memandikan dengan alkohol untuk menurunkan demam juga tidak direkomendasikan, karena bisa berbahaya.

5. Pakaiannya Harus Nyaman

Berapapun usia bayi, cukup kenakan pakaian 1 lapis saja, kecuali jika bayi merasa menggigil. Pakaian yang berlebihan dapat membuat suhu tubuh bayi semakin tinggi. Dan yang perlu diingat, bayi di bawah 1 tahun lebih mudah kepanasan daripada anak yang lebih besar. 

Sebaiknya berikan pakaian yang mudah menyerap keringat dan nyaman.

6. Cek Suhu Ruang

Dinginkan suhu ruangan dengan membuka jendela agar ruangan terasa lebih sejuk dan tidak pengap.

7. Periksa Suhu Bayi secara Teratur

Cek suhu tubuh anak secara secara teratur setiap beberapa jam, terutama di malam hari. 

8. Jangan Sembarangan Memberi Obat

Jangan berikan obat demam pada bayi di bawah 3 bulan. Demam hanya perlu diobati dengan obat jika menimbulkan rasa tidak nyaman, itu pun harus sesuai dengan resep dokter. Sering terjadi pada demam di atas 39°C, bayi demam disertai menggigil (shaking chills). 

9. Skin to Skin Contact

Perbanyakan pelukan bisa membantu menurunkan demam, karena adanya transfer suhu antara kulit bunda dengan bayi. Cara serupa juga dibagikan oleh pengguna atas nama @ReginaNabilahFiardini melalui forum komunitas AsianParent yang memperbanyak skin to skin contact,  dibarengi dengan memperbanyak pemberian ASI kepada bayi. 

demam pada bayi

Sumber: Pexels

Demam yang dialami oleh bayi tak jarang membuat para orang tua panik, khawatir, sekaligus bingung untuk menanganinya, hingga timbul pertanyaan dari Bunda Novi yang bertanya, “Bun, mau tanya bayi 2 bulan demam, cara penanganannya bagaimana ya?”.

Selain dari Bunda Regina, sebuah akun lain dengan nama @Margareth membagikan cara menangani bayi yang demam dengan memberikan obat paracetamol drop yang disesuaikan dengan berat badan dan resep dokter. Kemudian, ia juga mengompres bagian lipatan tubuh anak menggunakan air hangat.

Sementara itu Bunda Alfi menambahkan jika dirinya menggunakan metode kompres air hangat di ketiak dan selangkangan, juga memberikan ASI. Namun, apabila Parents mendapati suhu tubuh Si Kecil lebih dari 39 derajat, amat disarankan agar segera dibawa ke IGD.

10. Istirahat yang cukup

Baik orang dewasa, anak-anak, hingga bayi disarankan untuk mendapatkan istirahat yang cukup. Kemudian, Parents juga perlu memastikan suhu ruangan tetap nyaman baginya supaya gejala demam tidak semakin parah.

Hal yang jangan dilakukan saat bayi demam

Berikut ini beberapa hal larangan yang Parents jangan lakukan ketika bayi sedang demam mengutip dari laman NHS:

  • Membuka pakaiannya atau mencoba mengompres badan dengan air dingin, sebab suhu tinggi merupakan respons alami dan sehat saat melawan infeksi.
  • Jangan mengombinasikan ibuprofen dan paracetamol, kecuali sesuai dengan resep dokter.
  • Hindari memakaian pakaian berlapis-lapis.
  • Jangan berikan ibuprofen untuk anak di bawah 3 bulan atau di bawah 5 kg.
  • Tidak menggunakan air es atau alkohol usap sebagai penurun suhu tubuh.

Pertanyaan Populer Terkait Bayi Demam

  1. Apakah ASI bisa menurunkan demam pada bayi?

Bisa. ASi merupakan cara menurunkan panas bayi agar menjaganya tetap terhidrasi yang dapat membantu menurunkan panasnya. Usahakan memberi ASI atau susu formula rutin dan cukup.

  1. Apakah Bye Bye Fever bisa menurunkan demam?

Bye Bye Fever dapat dijadikan pertolongan pertama penurun demam, pereda nyeri, dan penyejuk tubuh bayi. Hentikan penggunaan apabila terjadi efek samping seperti ruam, kemerahan dan segera konsultasikan kepada dokter.

  1. Apa ciri-ciri bayi masuk angin?

Ciri-ciri bayi masuk angin antara lain menangis, rewel, wajah memerah, hilang nafsu makan, kurang tidur, tidak nyaman, dan terus gelisah.

  1. Apa penyebab bayi demam hanya di kepala?

Penyebab kepala bayi panas bisa karena kelelahan bermain secara berlebihan, penggunaan pakaian yang terlalu tebal, berada di suhu ruangan yang terlalu panas, atau bisa juga dipengaruhi oleh waktu.

  1. Kenapa kepala anak panas tapi tangan dan kaki dingin?

Kepala anak panas, tapi tangan dan kaki dingin dapat disebabkan oleh: teething (tumbuh gigi), peredaran darah, respons tubuh terhadap infeksi, penyakit kaki, tangan, dan mulut,  demam, meningitis, atau banyak bergerak.

Demikian Bunda penjelasan mengenai bayi demam dan cara penanganannya. Untuk lebih jelasnya, jika bayi Anda demam, Anda bisa segera mengonsultasikannya dengan dokter anak. Semoga Anda dan si kecil selalu dalam keadaan sehat, Parents!

Artikel diupdate oleh: Ester Sondang, Alya Rifayani

Baca juga:

Muncul Ruam Setelah Demam pada Bayi dan Anak, Bahayakah?

20 Jenis Ruam Kulit pada Bayi, Mana yang Harus Parents Waspadai?

5 Pertolongan Pertama Saat Anak Demam, Parents Wajib Tahu!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

[ad_2]

Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »