[ad_1]
Dalam ibadah umat Muslim, gerakan salat ada beragam. Mulai dari takbiratul ihram, ruku’, i’tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, hingga salam. Seperti yang lainnya, gerakan itidal juga memiliki bacaan khusus.
Karena merupakan salah satu rukun salat, umat Muslim tentunya harus menghafalnya bacaan tersebut untuk menyempurnakan salatnya.
Artikel terkait: Doa Tahiyat Akhir Sebelum Salam: Bacaan Arab, Latin dan Artinya
Bacaan Itidal
Bacaan i’tidal merupakan bagian dari bacaan salat yang penting untuk diketahui oleh umat Muslim, karena merupakan bagian dari rukun salat.
I’tidal sendiri merupakan gerakan berdiri tegak setelah ruku’ dalam sholat, dan sebelum melakukan gerakan sujud. Berikut ini adalah cara melakukan gerakan i’tidal dan bacaan i’tidal dalam salat lengkap dengan arab, latin, dan artinya dalam bahasa Indonesia.
Pertama, ketika bangkit dari ruku’, Parents akan berdiri tegak sambil mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga (seperti takbiratul ihram). Saat gerakan tersebut, Anda melafalkan bacaan:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
“Sami’allaahu liman hamidah”
Artinya: “Allah maha mendengar terhadap orang yang memujinya.”
Setelah membaca bacaan tersebut, Parents bisa menurunkan tangan dan melakukan posisi siap berdiri. Berikut bacaan yang Parents lafalkan:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَىْءٍ بَعْدُ
“Robbanaa lakal hamdu mil us samawaati wamil ul ardhi wamil u maa syi’ta min syain ba’du.”
Artinya: “Ya Allah tuhan kami, bagimu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang engkau kehendaki sesudah itu.”
Artikel terkait: Doa Duduk Diantara Dua Sujud: Bacaan Arab, Latin, dan Arti
Tata Cara Melakukan I’tidal
Melakukan gerakan iktidal memiliki beberapa syarat tertentu, yaitu:
- Bangun dari rukuk,
- Pada saat melakukan iktidal dibarengi dengan tumakninah posisi tubuh tegak berdiri dalam keadaan diam dan tenang selama bacaan kalimat tasbih subhânallâh,
- Iktidal tidak dilakukan dengan berdiri dalam waktu yang lama melebihi lamanya berdiri pada saat membaca surat Al-Fatihah, karena iktidal merupakan rukun yang pendek maka tidak boleh memanjangkannya.
Keutamaan Doa I’tidal
Membaca bacaan itidal merupakan bagian dari salat yang wajib. Rasulullah SAW dalam sebuah hadis riwayat Bukhari menjelaskan,
إِذَا قَالَ الإِمَامُ سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ . فَقُولُوا اللَّهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ . فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ قَوْلُهُ قَوْلَ الْمَلاَئِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Jika imam mengucapkan sami’allahu liman hamidah, maka hendaklah kalian mengucapkan robbana wa lakal hamdu. Karena siapa saja yang ucapannya tadi berbarengan dengan ucapan malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan dihapus.” (HR Bukhari).
Hadis lain juga menyebutkan bahwa para malaikat akan berlomba mencatat amalan orang yang melafalkan doa iktidal.
رَأَيْتُ بِضْعَةً وَثَلاَثِينَ مَلَكًا يَبْتَدِرُونَهَا ، أَيُّهُمْ يَكْتُبُهَا أَوَّلُ
Artinya: “Aku melihat ada 30-an malaikat, berlomba-lomba siapakah di antara mereka yang lebih duluan mencatat amalannya.” (HR Bukhari).
Gerakan dan bacaan i tidal penting untuk dilakukan dan memerhatikan tata cara serta bacaan doa yang sesuai dan tepat. Semoga bermanfaat.
Baca juga:
Penjelasan Salat Taubat: Waktu, Tata Cara, Bacaan, dan Keutamaannya
Bacaan, Makna dan Cara Melakukan Takbiratul Ihram Dalam Shalat
5 Manfaat Gerakan Shalat Bagi Kesehatan Fisik dan Mental, Parents Sudah Tahu?
[ad_2]
Source link