Tak Berkategori  

Obat Rindu pada Baginda Nabi – Urban

[ad_1]

Hari itu adalah ketiga kalinya saya menghadiri pengajian ma’rifah an-nafs (mengenal diri sendiri) melalui kitab Al-Hikam Al-‘Atha’iyyah. Kajian ini cukup spesial karena diisi dengan pembacaan shalawat yang merdu dari Habib Razy.

Pada pertemuan itu, Habib Razy membawa sehelai rambut Rasulullah yang ia simpan. Saya membayangkan bahwa rambut itu pernah menemani Nabi berdakwah dan basah oleh air wudhu, dan merasa takjub sejenak.

Sebelum menutup pembelajaran, guru kami bercerita tentang Sayyidah Aisyah ra. Sejak kepergian Rasulullah SAW, tidak sekali dua kali Aisyah merindukannya. Setiap rindu menghampiri, Aisyah jatuh sakit. Kuatnya kerinduan Aisyah kepada Rasulullah tak mampu dipikul oleh raganya.

Untuk mengobati rasa rindunya, Aisyah mengambil sehelai rambut Rasulullah saw, lalu memasukkannya ke dalam segelas air. Aisyah akhirnya merasa sedikit lega dengan kehadiran Rasulullah SAW, meski hanya rambutnya.

Kisah itu membuat air mata saya mengalir begitu saja, saya lalu menyadari sedang merindukan orang yang bahkan belum pernah saya temui seumur hidup saya, Rasulullah.

Saat itu saya merasa hati saya terketuk kembali, ke manakah saya selama ini? Hingga melupakan jasa Rasulullah saw. yang sudah mengenalkan Islam kepada saya?

Di pagi hari, saya bertekad untuk berdoa untuk Rasulullah setiap hari. Walaupun saya tidak banyak menghafal rejeki, setidaknya saya bisa mendengar shalawat dari audio aplikasi KESAN. Audionya terasa lebih syahdu karena hanya ada vokal tanpa instrumen musik.

Saya juga mengajak teman saya yang memakai iOS untuk menggunakan KESAN. Semoga dengan sering mendengar shalawat, lambat laun saya bisa menghafalnya di hati dan pikiran, sehingga saya selalu bisa bershalawat dimanapun saya berada. Allahumma shlli ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wasahbihi wasallim.



[ad_2]

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate ยป