[ad_1]
Ada pendapat yang mengatakan bahwa lada dapat membantu menyembuhkan luka setelah melahirkan. Bagaimana menurut, Bunda? Ini dia penjelasan mengenai pendapat tersebut dilansir dari beberapa sumber terpercaya.
Nutrisi pada Lada dan Manfaatnya
Pernah nggak melihat seseorang saat menyantap rebusan ia menambahkan lada bubuk yang banyak sekali ke dalam mangkuknya? Ya, selera tiap orang memang berbeda-beda, dan level pedas mereka juga tak sama. Tapi bagaimana jika yang melakukannya ibu menyusui atau baru melahirkan? Menurut mereka, itu tidak masalah, karena mereka percaya lada dapat membantu menyembuhkan luka setelah melahirkan.
Sebelum mencari tahu kebenaran mengenai pendapat tersebut, Anda perlu tahu terlebih dahulu kandungan nutrisi yang terdapat pada lada.
Nutrisi pada Lada
Berikut ini kandungan nutrisi pada ukuran porsi 1 sendok makan (2,4 gr) lada melansir Nutritionix:
- Kalori 7.1
- Total lemak 0,1g
- Kolesterol 0g
- Natrium 0,1g
- Karbohidrat total 1,6 g
- Protein 0,3g
- Vitamin D 0mcg
- Kalsium 6,4 mg
- Besi 0,3 mg
- Kalium 1.8mg
Manfaat Lada
Katanya, lada dapat membantu menyembuhkan luka setelah melahirkan. Ini dia manfaat sesungguhnya dari lada melansir WebMD.
Lada putih mengandung zat kimia yang disebut piperine. Bahan kimia ini disebut-sebut memiliki banyak efek pada tubuh. Di antaranya:
- Mengurangi rasa sakit
- Meningkatkan pernapasan
- Mengurangi peradangan
- Meningkatkan fungsi otak –tetapi ini belum jelas bagaimana caranya.
- Memperlambat pembekuan darah. Piperine dapat membantu memperlambat pembekuan darah dan memengaruhi kadar gula darah –aman pada orang-orang yang baru melakukan operasi atau pembedahan. Tapi menjelang operasi Anda disarankan untuk berhenti mengonsumsinya setidaknya 2 minggu sebelum operasi.
Lada biasanya digunakan sebagai obat untuk mengobati sakit perut, diare, kanker, dan banyak kondisi lainnya –belum bisa dibuktikan sepenuhnya. Bisa juga ditambahkan ke dalam makanan dan minuman sebagai menambah rasa, serta minyak esensial sebagai aromaterapi.
WebMD juga menjelaskan, lada KEMUNGKINAN AMAN bila dikonsumsi dalam jumlah moderat, seperti yang biasa ditemukan dalam makanan. Dan, MUNGKIN AMAN bila dikonsumsi dengan tepat sebagai obat.
Namun pada beberapa orang, lada putih bisa menyebabkan reaksi alergi –meski jarang terjadi. Kandungan piperine juga dilaporkan beberapa orang bisa menyebabkan detak jantung cepat, mual, sakit kepala, batuk, bersin, dan pilek –bila terdapat pada kandungan obat semprot hidung.
Artikel terkait: Alergi Bawang Putih, Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya Berikut Ini
Benarkah Lada Dapat Membantu Menyembuhkan Luka Setelah Melahirkan?
Merujuk pada penjelasan di atas, lada dikatakan masih aman dikonsumsi paskapersalinan. Soal apakah lada dapat membantu menyembuhkan luka setelah melahirkan, bisa saja. Tapi tetap dalam jumlah yang moderat. Bunda bisa menambahkan sedikit lada pada tiap makanan sesuai jumlah yang digunakan sehari-hari untuk membantu menyembukan luka.
5 Produk Pemulihan Setelah Operasi Caesar Pilihan di 2022, Samarkan Bekas Luka!
Efek Samping Lada untuk ibu Hamil/Menyusui
Selama menyusui juga Anda tetap bisa mengonsumsi makanan pedas, seperti menambahkan lada pada makanan. Hingga saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa makanan pedas atau mengandung lada harus dihindari demi kesehatan bayi.
Faktanya, menurut penelitian yang dijabarkan Healthline, bayi yang terpapar berbagai rasa melalui cairan ketuban selama kehamilan dan ASI setelah persalinan justru lebih terbuka pada berbagai rasa ke dalam makanannya (MPASI). Selain lada, rasa yang ‘kuat’ yang bisa dirasakan janin di dalam kandungan dan memengaruhi rasa ASI adalah bawang putih, mint, dan vanila.
Sejauh ini, tidak ada efek samping lada bagi ibu menyusui. Kecuali bila sebelumnya Anda memang sudah memiliki gejala alergi terhadap bumbu tradisional ini: mual, muntah atau mungkin diare. Jika begitu, pertimbangkanlah respons tipikal Anda sebelum menambahkan lada ke dalam makanan/minuman.
Bila sebelumnya Anda secara teratur mengonsumsi lada dan tidak mengalami masalah, lada bisa memberikan manfaat kesehatan yang cukup besar bagi Anda dan juga bayi.
Hal ini juga berlaku bagi ibu paskamelahirkan, baik secara sesar atau juga normal.
Artikel terkait: Daftar Makanan Ibu Menyusui Agar Bayi Lancar BAB, Parents Perlu Tahu!
Makanan Terbaik Setelah Ibu Melahirkan
What to Expect menjabarkan kebutuhan nutrisi yang diperlukan ibu paskapersalinan:
- Sayuran, termasuk sayuran hijau, paprika, brokoli, alpukat, wortel, kangkung, ubi jalar, tomat, seledri, kubis dan wortel.
- Buah-buahan, seperti jeruk, beri, mangga, melon, apel, dan pisang.
- Biji-bijian utuh, seperti oat, quinoa, beras merah, dan roti gandum.
- Protein tanpa lemak atau rendah lemak, termasuk ikan, unggas, tahu, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan, lentil, edamame, dan daging sapi tanpa lemak.
- Susu rendah lemak atau bebas lemak, seperti yogurt, susu, keju, dan telur.
Dan beberapa nutrisi khusus yang perlu dipantau asupannya, seperti:
- Ibu menyusui harus mendapatkan cukup mineral ini, terutama bila mereka tidak mengonsumsi susu, menghindari garam meja, merokok, atau makan banyak makanan yang menghambat asupan yodium. Yodium sangat mendukung pertumbuhan bayi dan perkembangan otak. Setidaknya ibu enyusui harus mendapatkan 290 mikrogram per hari –hampir dua kali lipat jumlah harian yang direkomendasikan prakehamilan (RDA) yakni sebesar 150 mikrogram.
- Nutrisi ini berperan dalam perkembangan otak dan sistem saraf bayi. Ibu menyusui membutuhkan sekitar 550 miligram per hari. Anda bisa mendapatkannya dari sumber makanan seperti daging, unggas, ikan, susu, telur, sayuran silangan, kacang-kacangan, kacang-kacangan, biji-bijian dan biji-bijian tertentu.
- Asam lemak omega-3. Ibu yang menyusui harus mengkonsumsi 8 – 12 ons ikan per minggu untuk membantu meningkatkan perkembangan otak bayi. Pilihlah varietas yang rendah merkuri dan tinggi eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA), seperti salmon, ikan teri, sarden, dan trout.
- Air putih. Penting bagi ibu untuk tetap terhidrasi, menyusui atau tidak. Minumlah 8-10 cangkir air putih, ditambah dengan cairan dari buah dan sayuran.
Sumber:
White Pepper – Uses, Side Effects, and More
https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-1529/white-pepper
Can You Eat Spicy Food While Breastfeeding?
https://www.healthline.com/health/breastfeeding/spicy-food-while-breastfeeding#:
Your Postpartum Nutrition Guide
https://www.whattoexpect.com/first-year/postpartum/postpartum-diet-nutrition-questions-answered/
Baca juga:
id.theasianparent.com/merica-untuk-ibu-hamil
id.theasianparent.com/makanan-anti-inflamasi
id.theasianparent.com/bumbu-mpasi-bayi
[ad_2]
Source link