Belajar Dari Semut Dalam Menghadapi Pandemi

Belajar dari semut

INDONESIANTAALK.COM – Di tengah pandemi ini, mengajarkan bagaimana kita bisa survive untuk dapat melewati hari-hari ini.  Dan tanpa disadari sebenarnya Tuhan sudah mempersiapkan anak-anakNya untuk dapat bertahan melewati setiap permasalahan, kesulitan dan pencobaan.

Untuk mendukung kelangsungan hidup manusia, kita sudah diberikan Tuhan organ-organ tubuh yang sangat penting.

Otak untuk berpikir apa yang harus dikerjakan untuk dapat bertahan di saat-saat seperti ini dengan bertindak, dan berkreatifitas dengan ide-ide yang dapat menghasilkan penghasilan tambahan, dan juga membantu orang-orang disekitar yang membutuhkan pertolongan kita.

Dengan kedua kaki dan tangan yang kita miliki, kita bisa mengeksekusi semua rencana baik kita.

Percayalah, rancangan Tuhan atas kita benar-benar sempurna. Miris sekali, masih ada orang yang hidup tidak bertanggung jawab. Maka dari itu Tuhan menasihati kita untuk belajar kepada semut yang tergolong binatang yang bijak.

Semut termasuk binatang yang kecil dan lemah. Namun yang unik adalah melihat kenyataan bahwa semut termasuk salah satu binatang yang survive di tengah seleksi alam yang terus terjadi. Tak hanya itu, semut juga memiliki cara kerja yang sangat hebat, Apa yang bisa kita pelajari dari semut?

Semut adalah binatang yang sangat rajin

Kita tidak akan pernah melihat semut yang bengong sendirian. Kalau ada semut yang tidak bergerak, bisa dipastikan itu adalah semut mati. Semut adalah binatang yang rajin dan selalu bergerak ke sana ke mari untuk bekerja. Tak heran kalau semut tak pernah mati kelaparan. Apakah kita juga bekerja dengan rajin seperti semut?

Semut adalah binatang yang tak pernah menyerah

Tak kenal menyerah adalah sifat khas semut. Kalau tidak percaya, lakukanlah percobaan ini. Tangkaplah seekor semut, lalu cobalah untuk meletakkan sesuatu untuk merintangi langkahnya.
Saat melihat jalan di depannya ada hambatan, semua tidak akan duduk termenung, meratapi nasib yang malang dan pulang dengan rasa kecewa. Semut akan berusaha dengan segala cara untuk melewati hambatan itu. Bisa lewat atas, lewat bawah, lewat jalan memutar, bahkan kalau perlu bersama dengan semut-semut yang lain akan memindahkan rintangan tersebut!

Dan yang terakhir,  Semut sangat bertanggung jawab dengan kehidupannya

Semut memiliki perencanaan yang matang. Apa buktinya? Pada musim panas ia benar-benar memanfaatkan waktu bekerja dengan begitu produktif, sebab di musim hujan tidak mungkin baginya bekerja. Semut juga menyimpan sebagian hasil yang didapat agar kebutuhannya tetap terpenuhi di saat tidak bisa bekerja menghasilkan makanan.

Jika semut , mahluk kecil yang kelihatannya tidak berdaya saja bertanggung jawab dengan kehidupannya, apalagi kita manusia ciptaanNya yang diberikan akal dan budi?

Sudahkan kita menjadi orang-orang yang bertanggung jawab dengan kehidupan ini?

Memanfaatkan waktu yang Tuhan berikan dengan bekerja secara maksimal sehingga hidup kita produktif. Mengelola dengan baik setiap berkat yang Tuhan berikan, misalnya dengan menyisihkan sebagian untuk disimpan (menabung), sehingga tatkala suatu ketika kita terkondisikan tidak bisa menghasilkan sesuatu, kebutuhan kita tetap tercukupi. Atau, hasil kerja kita justru kita gunakan dengan sesuka hati?

“Orang yang bertanggung jawab akan hidup dengan perencanaan yang matang, menjalani kehidupan dengan kesadaran yang tinggi, penuh komitmen dan bijaksana”.

 Salam Sehat !

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »