[ad_1]
Perhatian yang tulus
Oleh Supartono JW
September.10092021
Peduli adalah mengindahkan memperhatikan dan menghiraukan
Sementara itu tulus
bersih hati dan tulus hati
Apakah aku, dan jiwa ragaku
menjadi bagian orang yang
perhatian dan tulus
untuk membuat diri sendiri dan orang lain
merasa nyaman
Reff
Terima kasih Tuhan
Aku ada di sekeliling orang-orang
yang mau berbagi dan mendengar cerita
tuk meringankan beban
Terima kasih Tuhan
Aku ada di antara orang-orang
yang peduli dan tulus dalam setiap langkah kehidupan
(Ada di chanel YouTube: Supartono JW)
#####
Dari sebelum pandemi Corona hadir ke bumi, dan kini virus Corona sudah menjajah dunia dan Indonesia, namun sejatinya ada hal yang masa penjajahannya tak pernah dapat dihentikan, bahkan oleh bantuan vaksin sekalipun.
Satu di antaranya adalah karakter dan sikap tak peduli. Baik sebelum dan sekarang masih pandemi corona, masih banyak ditemui orang-orang yang hanya peduli pada dirinya sendiri, peduli kepada keluarganya sendiri, kelompoknya, golongannya, demi kepentingan-kepentingan mereka sendiri.
Ada orang yang nampak peduli, tetapi sekadar untuk kamulfase, mengelabui keadaan dan fakta sebenarnya, karena memang tujuannya untuk kepentingan dan keuntungan mereka sendiri.
Tetapi, tetap ada orang yang memiliki katakter dan sikap peduli yang ikhlas kepada siapa saja karena kepentingan dalam hidupnya di dunia, juga dalam rangka mencari ridho dan keuntungan untuk tabungan hidup yang kekal, di duniaNya, kelak.
Orang-orang yang memiliki katakter dan sikap peduli yang ikhlas, pun teridentifikasi di semua golongan kelompok sosial dan ekonominya. Orang yang secara takdir mengenyam kekayaan harta benda di dunia, tetap banyak yang memiliki karakter dan sikap peduli dan ikhlas, dengan tak miskin hati, terus berbagi kepada sesama.
Orang golongan menengah pun sama, tetap bersyukur dan tak miskin hati dengan apa yang diraih di dunia karena karakter dan sikap peduli yang ikhlas kepada sesama. Sementara, orang golongan tak mampu yang memiliki katakter dan sikap peduli, tetap akan mementingkan orang lain, bukan dengan harta dan bendanya, tetapi dengan kekuatan tenaga yang mereka mampu.
Bersyukur
Karenanya, bersyukurlah bila kita menjadi bagian orang yang memiliki karakter dan sikap peduli dan ikhlas, tidak akan pernah terhalang oleh status dan tembok kaya dan miskin. Sebab, memang masih sangat banyak orang yang kaya harta, tetapi miskin hati. Sebaliknya, di dunia ini juga tak kalah banyak, orang yang miskin harta, tetapi kaya hati.
Orang-orang berkarakter peduli dan ikhlas ada yang sudah bawaan dan bakat sejak lahir, ada yang dari pendidikan dan tradisi dalam keluarga yang terus dirawat dan dipupuk, ada yang didapat dari dunia pendidikan, pun banyak yang didapat dari sosialisasi dan komunitas dalam lingkungan masyarakat.
Mereka adalah orang-orang yang senantiasa mengindahkan, memperhatikan, dan menghiraukan (peduli) dirinya dan orang lain tanpa pandang bulu, dengan dasar bersih hati dan tulus hati (Ikhlas).
Bersyukurlah ketika dalam hidup kita di dunia, kita dikelilingi oleh orang-orang yang peduli dengan tulus, yang pada akhirnya selalu bisa membuat diri kita hidup di dalam atau di sekitarnya.
Bila kita nyaman, maka kita akan segar, sehat jiwa (otak dan emosi) dan raga (badan) serta berasa sedap, sejuk, enak ada di dalamnya karena ada garansi kenyamanan yaitu keadaan yang nyaman, menyegarkan, dan menyejukkan.
Dalam artikel sebelumnya, saya sudah menulis Berbagi Cerita meringankan beban bila kita sampaikan kepada orang yang tepat, di waktu, tempat, dan momentum yang tepat.
Bila kita ternyata berbagi cerita kepada orang yang peduli dan ikhlas, maka tentu kita akan merasakan kenyamanan dan ketentraman hati. Jadi, berbagi cerita kepada orang yang tepat meringankan beban, bertemu dan bercengjrama dengan orang yang peduli dan ikhlas, bikin suasana hati nyaman dan ada garansi kenyamanan.
[ad_2]
Sumber Berita