Inilah 7 Kendala Prinsip Taman bacaan Sulit Berkembang di Indonesia, Apa Saja? – Peristiwa

Sejak berdiri tahun 2017, TBM Lentera Pustaka hanya punya 14 anak dengan 600 buku. Hingga akhir tahun 2020 pun bertambah jadi 60 anak pembaca aktif.

Dan kini di Spetember 2021, TBM Lentera Pustaka memiliki lebih dari 16o anak pembaca aktif yang membaca buku seminggu 3 kali dan berasal dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya). baukan kini, TBM Lentera Pustaka pun menjalankan program lainnya seperti:

1) GEBERBURA (GErakan BERantas BUta aksaRA) yang diikuti 9 warga belajar buta huruf,

2) KEPRA (Kelas PRAsekolah) yang diikuti 25 anak usia PAUD,

3) YABI (YAtim BInaan) dengan 16 anak yatim,

4) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 8 jompo,

5) TBM Ramah Difabel dengan 3 anak difabel,

6) KOPERASI LENTERA dengan 26 ibu-ibu sebagai koperasi simpan pinjam untuk mengatasi soal rentenir dan utang berbunga tingg,

7) DonBuk (Donasi Buku) untuk menerima dan menyalurkan buku bacaan,

8) RABU (RAjin menaBUng) semua anak punya celengan,

9) LITDIG (LITerasi DIGital) seminggu sekali setiap anak,

10) LITFIN (LITerasi FINansial) setiap bulan sekali dari mitra CSR korporasi.

Itulah yang sudah dijalani TBM Lentera Pustaka yang sejak awal berdiri sudah memiliki izin resmi bahkan satu-satunya TBM resmi di Kec. Tamansari Kab. Bogor.

Bahkan sejak dipilih Direktorat PMPK Kemdikbud RI dan Forum TBM sebagai penyelenggara program “Kampung Literasi Sukaluyu” tahun 2021, TBM Lentera Pustaka pun resmi di bawah Yayasan Lentera Pustaka Indonesia yang memiliki No. Rekening dan NPWP atas nama Lentera Pustaka.

Sumber Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »