Merasa Kehilangan, Pendeta Yesaya Pariadji Meninggal Dunia
“Kita kehilangan seorang pendeta yang diberi talenta dan banyak memenangkan jiwa. Semasa hidupnya diberkati dan menjadi saluran berkat Tuhan Yesus. Ia adalah hamba Tuhan yang selalu mendengarkan dan turut perintah Tuhan.”
“Tuhan telah menyiapkan tempat terbaik untuk Pendeta Yesaya Pariadji. Tuhan Yesus selalu menyertai,” kata Meilita Laurens, warga Pamulang Tangerang Selatan.
“Selamat jalan, pak Pendeta Yesaya Pariadji, Bapa di Surga sangat mencintaimu. Pulanglah dengan damai. Kelak, kita akan bertemu kembali di surga-Nya yang indah.”
****
Pendeta Yesaya Pariadji meninggal dunia, Kamis 5 Mei 2022. Kabar wafatnya pendeta Yesaya Pariadji di usia 78 tahun.
Ibadah Pelepasan dan Tutup Peti disiarkan secara live streaming pada Jumat (6/5/2022), pukul 08.00 WIB, youtube Gereja Tiberias Indonesia, www.tiberiaslivestreaming.com.
Pendeta Yesaya Pariadji merupakan pendiri Gereja Tiberias Indonesia, memiliki jemaat cukup di Jakarta dan Kota-kota lainnya di Indonesia.
Almarhum pendeta Yesaya Pariadji lahir pada tanggal 11 Desember 1949.
Ia pernah bertugas di Istana Negara pada bagian kerumahtanggaan Presiden RI, yaitu Presiden Soekarno hingga Presiden Soeharto.
Yesaya Pariadji pernah menjadi pelayan di sebuah hotel bintang lima di New York. Pendeta Yesaya Pariadji memiliki seorang istri yang juga pendeta bernama Darniaty.
Gereja Tiberias Indonesia dan Tiberias Ministry ada karena Kasih Karunia Tuhan Yesus Kristus.
Tuhan mempercayakan Pdt Pariadji sebagai bapak pendiri dari Tiberias Ministry.
Yang mana dimulai dari kebaktian perdana persekutuan doa pada tahun 1987 di kantor-kantor, restoran-restoran, serta apotik yang dipelopori oleh istrinya yaitu Pdt Darni Pariadji.
Saat ini Gereja Tiberias Indonesia memiliki cabang-cabang yang berada di dua belas propinsi dan tiga negara.
Dan memiliki Sekolah Tinggi Teologia Tiberias dan Sekolah Alkitab Tiberias yang ada di Jakarta.
Meilita Laurens: Kita kehilangan seorang pendeta yang diberi talenta dan banyak memenangkan jiwa