[ad_1]
Kata orang, menulis itu tidak ada teorinya. Sama seperti naik sepeda. Yang dibutuhkan lebih banyak praktik, karena praktik menulislah yang mengasah keterampilan menulis setiap orang. Semakin banyak menulis, semakin terampil. Sebaliknya, semakin sedikit praktik, maka semakin susah untuk terampil.
Masalahnya, hal ini membutuhkan konsistensi. Menjadi konsisten itu tidak mudah, terutama untuk mereka yang bukan berprofesi sebagai penulis atau wartawan. Mereka yang berprofesi penulis punya kewajiban untuk melakukannya, karena kalau tidak konsisten mereka tidak digaji. Nah, untuk mereka yang bukan berprofesi sebagai penulis, perlu ada dorongan atau motivasi lain agar konsisten menulis.
Berikut ini beberapa tip ampuh agar konsisten menulis dari Direktur Tempo Institute Sekaligus mantan wartawan Tempo, Qaris Tajudin. Tips ini pastinya praktis dan mudah untuk Anda lakukan di mana pun.
Membuat proyek menulis
Proyek menulis sangat cocok untuk Anda yang menjadikan menulis sebagai pekerjaan sampingan. Karena menulis menjadi pekerjaan sampingan, dalam menulisnya pun harus ada target yang bisa dimasukkan dalam proyek menulis Anda.
Contoh mudahnya adalah Anda membuat blog pribadi yang tidak boleh kosong atau Anda ingin membagikan karya tulisan Anda di media sosial. Kalau mau lebih serius, Anda bisa menargetkan diri untuk membuat buku.Dengan menetapkan target-target ini, Anda akan terpacu untuk selalu menulis.
Membuat rutinitas menulis
Rutinitas ini diperlukan untuk mendukung tercapainya proyek yang sudah dibuat. Hal ini dilakukan agar kegiatan menulis lebih terjadwal, tertib, dan terstruktur. Ada banyak cara untuk membuat rutinitas menulis. Satu hal wajib adalah sesuaikan rutinitas ini dengan kesibukan Anda setiap harinya. Jadi, menulis tetap bisa dilakukan meskipun Anda punya banyak kesibukan.
Misalnya, Anda mewajibkan diri untuk setiap pagi menulis selama setengah jam. Jangan pasang target terlalu banyak, yang penting rutin. Dalam setengah jam mungkin Anda bisa menulis dua halaman, mungkin hanya satu halaman, atau bahkan bisa jadi hanya tiga paragraf pendek. Tak masalah. Yang penting adalah Anda melakukannya setiap hari.
Mencari medium menulis sesuai proyek yang direncanakan
Banyak orang yang baru menulis ingin cepat-cepat tulisannya dikenal. Namun, mereka tidak menggunakan medium yang tepat. Misalnya mereka hanya memakai blog untuk sarana mempamerkan tulisan mereka. Hal ini pun tidak pas karena blog saat ini kurang dilihat oleh banyak audiens. Para audiens lebih memakai atau melihat di Kaskus, Kompasiana, Medium, dan medium tulisan terkenal lainnya.
Fokus mengembangkan kualitas tulisan
Banyak orang ingin tulisan mereka langsung dikenal. Padahal menulis ini butuh latihan dan praktik secara berkelanjutan. Tidak bisa hanya satu tulisan langsung dikenal. Pengembangan tulisan Anda bisa dilakukan bareng mentor atau Anda membaca beberapa medium tulisan bagus dan terkenal, seperti Orang New York, Waktu, dll.
Jangan takut untuk mulai menulis
Halangan utama orang dalam menulis adalah ketakutan. Takut tulisannya jelek, takut tidak dibaca orang, takut menyinggung perasaan orang lain, dan lain sebagainya. Ketakutan inilah yang harus disingkirkan. Kuncinya adalah, tulis apa saja yang ada di kepala Anda.
Ketakutan seperti ini wajib dihentikan karena ketakutan itu akan menghambat Anda nantinya. Anda hanya perlu terus berlatih dan mengembangkan kualitas. Setiap orang yang tertarik dengan tulisan Anda bisa dibilang bonus untuk membantu semangat Anda agar konsisten dalam menulis.
[ad_2]
Sumber Berita