[ad_1]
SpaceX meluncurkan roket pada Minggu malam yang akan memungkinkan akses internet berkecepatan tinggi ke sekolah dan rumah sakit di negara pulau miskin itu Indonesia.
SATRIA-1 – Satelit Republik Indonesia – mengudara sekitar pukul 18:21 hari Minggu dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral.
Roket melengkung ke timur di atas Samudra Atlantik sebelum menghilang pandangan dari umpan hidup.
Satelit komunikasi adalah bagian dari proyek senilai $550 juta untuk membuat sebagian besar infrastruktur publik Indonesia online.
CEO SpaceX Elon Musk me-retweet beberapa video peluncuran roket pada hari Minggu.
SpaceX meluncurkan roket pada Minggu malam yang memungkinkan akses internet berkecepatan tinggi ke sekolah dan rumah sakit di negara pulau miskin Indonesia
Satelit seberat 10.100 pon akan tetap berada di orbit pada ketinggian 22.3000 mil di atas garis khatulistiwa, menurut Berita CBS.
SATRIA dimungkinkan oleh kemitraan publik/swasta antara pemerintah Indonesia dan operator satelit, bersama dengan SpaceX.
Satelit ini memiliki throughput 150 gigabyte per detik, membuatnya mampu mendapatkan internet berkecepatan tinggi ke puluhan ribu bangunan di negara terpadat keempat di dunia.
Indonesia bisa menjadi negara yang sulit untuk membangun infrastruktur berkecepatan tinggi karena merupakan kesatuan dari sekitar 6.000 pulau berpenghuni.
‘Ada area yang masih blank spot,’ kata Danny Januar Ismawan, direktur infrastruktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi Indonesia, kepada SpaceFlightSekarang.
‘Teknologi satelit ini adalah jaringan telekomunikasi pilihan terakhir. Mengapa menggunakan satelit? Karena itu tidak mungkin dengan teknologi terestrial serat optik atau gelombang mikro.’
Sedikitnya 94.000 sekolah, 50.000 kantor desa dan banyak fasilitas pemerintah serta rumah sakit lainnya akan online.
“Dengan kapasitas 150 Gbps, (SATRIA) dapat menyediakan lebih dari tiga kali lipat kapasitas gabungan nasional yang saat ini digunakan,” kata Adi Rahman Adiwoso, CEO operator satelit yang bermitra dengan negara tersebut, dalam sebuah pernyataan.
SATRIA-1 – Satelit Republik Indonesia – mengudara sekitar pukul 18:21 hari Minggu dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral.
Satelit komunikasi adalah bagian dari proyek senilai $550 juta untuk membuat sebagian besar infrastruktur publik Indonesia online
CEO SpaceX Elon Musk me-retweet beberapa video peluncuran roket pada hari Minggu
‘Kami yakin SATRIA dapat menjadi solusi atas kesenjangan digital yang masih ada di Indonesia.’
Indonesia sebelumnya bergantung pada lima satelit komunikasi domestik yang berbeda dan empat stasiun relai asing.
Seperti yang dijelaskan Adiwoso, 150 gigabyte per detik adalah tiga kali lipat dari 50.000 per detik yang mereka miliki sebelumnya.
SATRIA direncanakan akan beroperasi setidaknya selama 15 tahun ke depan.
Satelit itu adalah peluncuran penerbangan keluarga Falcon ke-41 SpaceX pada tanggal 23 dan ke-245 secara keseluruhan.
Tahap pertama roket sebenarnya dapat digunakan kembali setelah kembali ke bumi.
[ad_2]
Source link