Sembelit pada Bayi: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi – HEALTHNEWS MAGAZINE

[ad_1]

Salah satu indikasi pencernaan bayi sehat adalah saat ia buang air besar (BAB) dengan teratur, Bun. Oleh karena itu, Parents dianjurkan untuk memeriksa BAB bayi secara rutin untuk menghindari terjadinya sembelit pada bayi.

Perlu diingat ya, jadwal BAB bayi bisa berbeda antara satu bayi dengan lainnya. Terkadang, bayi yang masih ASI langsung BAB setiap habis menyusui, tapi ada pula bayi yang BAB-nya hingga seminggu sekali. Jadi, memang pencernaan bayi dinyatakan sehat jika dia BAB secara rutin dan teratur, tetapi dilihat melalui jadwalnya sendiri.

Mengutip dari Kidshealth.org, sebenarnya normal bagi bayi untuk mengejan saat mereka buang air besar. BAB bisa sangat sulit bagi bayi karena ia melakukannya dalam posisi berbaring, alias tidak memiliki gravitasi untuk mengeluarkan BAB. 

Awalnya, bayi yang diberi ASI eksklusif cenderung lebih sering BAB daripada bayi yang diberi susu formula. Ini karena kandungan ASI lebih mudah dicerna. Namun, pada usia sekitar 3-6 minggu, bayi ASI mungkin mulai BAB lebih jarang, bahkan kadang hanya satu atau dua kali dalam seminggu.

Biasanya, sembelit pada bayi juga akan terlihat jelas dari fesesnya, yaitu memiliki tekstur yang lunak. Tidak peduli seberapa sering ia buang air besar, atau seberapa sulit mengeluarkannya. 

Sedangkan, bayi yang mengalami sembelit akan memiliki feses yang lebih keras atau bahkan seperti kerikil. Penampakan tinja yang seperti ini mungkin akan terlihat ketika bayi sudah diperkenalkan dengan MPASI. Perubahan frekuensi, bentuk, dan warna dari feses yang berbeda

Umumnya, bayi usia 0-4 bulan akan BAB sebanyak 3 hingga 4 kali sehari, kemudian setelah dikenalkan dengan MPASI frekuensinya akan berkurang menjadi satu kali sehari.

Penyebab Sembelit pada Bayi

Nah, ada beberapa penyebab yang mungkin membuat bayi sembelit, yaitu:

1. Susu Formula

Meski sembelit jarang terjadi pada bayi yang hanya mengonsumsi ASI atau susu formula, tapi itu tetap bisa saja terjadi. Dr. Morton mengatakan bahwa bayi yang diberi susu formula cenderung lebih berisiko mengalami sembelit.

Susu formula bisa membuat feses lebih padat dan keras dibandingkan ASI, terutama bila bayi mengidap alergi pada protein susu atau intoleran terhadap nutrisi tersebut.

Produk olahan susu yang dikonsumsi sang ibu juga bisa menyebabkan bayi sembelit, melalui transfer lewat ASI pada bayi yang intoleran terhadap protein susu. Maka itu, hindari memberikan produk olahan susu dengan protein tinggi bila bayi memiliki alergi terhadapnya.

Terkadang, mengganti merek dengan komposisi bahan yang berbeda dapat membantu situasi ini. 

2. Makanan Padat (MPASI)

Tidak jarang bayi mengalami sembelit ketika sistem pencernaannya yang kecil diperkenalkan dengan makanan padat. Makanan yang menyebabkan bayi sembelit termasuk nasi, sereal, keju dan wortel yang mungkin bergizi, tetapi kurang berserat. Oleh karena itu, mulailah dengan mengenalkan porsi kecil dan berikan makanan kaya serat untuk mencegah sembelit pada bayi.

3. Dehidrasi

Meskipun si kecil baru mengonsumsi ASI atau susu formula, mungkin ia belum mendapatkan cukup cairan agar tetap terhidrasi. Dalam kondisi ini, kandungan air dari usus sedikit diserap ke dalam tubuh dan mengeraskan kotoran. 

Pastikan si kecil mendapatkan cukup ASI atau susu formula. Dan bila si kecil sudah MPASI, Bunda bisa memberikan beberapa makanan yang mengandung air. Misalnya seperti pure semangka dan lainnya. 

4. Alergi Protein Susu

Bahan-bahan susu yang dikonsumsi Bunda bisa menularkan kepada bayi yang mungkin mengalami intoleransi protein susu. Hal ini dapat menyebabkan bayi mengalami sembelit.

5. Ketidakseimbangan Hormonal

Terkadang ketika hormon alami tidak dilepaskan secara seimbang, anak-anak, ataupun orang dewasa, bisa mengalami berbagai gejala. Pada anak-anak, ini dapat menyebabkan gejala seperti kulit kering, pertumbuhan lambat, kelelahan, dan terkadang sembelit.

6. Jenis Makanan Tertentu

Ketika bayi sudah mendapatkan MPASI, apa yang diberikan bayi akan memengaruhi jenis feses yang keluar dari tubuhnya. Berbagai jenis makanan yang berbeda bisa menyebabkan sembelit, seperti pisang dan pure apel.

Bila bayi dikenalkan pada makanan yang lebih beragam dalam satu waktu, maka akan lebih sulit untuk menemukan penyebab sembelit pada bayi.

Baca: Mengatur Jadwal Makan Bayi 6 Bulan Hingga 1 Tahun

Tanda dan Gejala Sembelit pada Bayi

sembelit pada bayi

Jane Morton M.D, seorang profesor dan dokter anak di Sekolah Kesehatan Universitas Stanford mengatakan ada beberapa tanda yang jelas bila si kecil mengalami sembelit, yaitu:

1. Tidak BAB dalam Waktu yang Lama

Dr. Morton mengatakan bila bayi tidak mengeluarkan feses berwarna kuning terang (bukan coklat gelap atau hijau) sampai hari kelima, maka bisa jadi ada sesuatu yang salah dengan pencernaannya. Hal ini biasanya terjadi saat bayi tidak memiliki asupan makanan yang cukup.

2. Sulit Mengeluarkan Feses

Frekuensi BAB bukan satu-satunya indikasi sembelit pada bayi. Gejala lainnya adalah apabila bayi mengalami kesulitan mengeluarkan feses, atau tekstur fesesnya keras.

BAB yang keras bisa meregangkan dinding anus, sehingga menyebabkan pendarahan, hal ini bisa dilihat dari sedikit noda darah yang menempel pada feses bayi.

3. Perut Kaku saat Mengejan (Ngeden)

Jika bayi membuat wajah seolah sedang mengejan (ngeden dalam bahasa jawa), yang disertai dengan perut kaku dan sakit saat disentuh, hal ini bisa menjadi tanda ada masalah dalam ususnya.

4. Tidak Mau Menyusui atau Makan MPASI

Tanda lain bayi mengalami sembelit adalah saat dia menolak untuk menyusu atau makan MPASI. Bila tidak ada kotoran yang bisa keluar dari perutnya, bayi akan merasa tidak nyaman dan tidak mau makan apapun.

5. Mengejan Lebih Berat

Si kecil akan menunjukkan tanda lainnya, yaitu mengejan atau ngeden lebih berat dari biasanya. Ini karena feses yang keras sulit untuk dikeluarkan oleh si kecil.

6. Perubahan Tekstur Feses

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, feses normal akan bertekstur lunak dan lembek. Ketika bayi mengalami sembelit, feses akan berubah menjadi keras, kecil, seperti kerikil keras, atau seperti bola golf bulat besar.

7. Perut Kembung

Perubahan lainnya saat bayi sembelit adalah perut terlihat kembung atau bengkak akibat penumpukan gas. 

8. Kram dan Sakit Perut

Meski si kecil belum bisa mengungkapkan rasa sakit, namun ketidaknyamanan pada perut bisa terlihat bila ia terus menerus rewel dan terlihat tidak nyaman pada perutnya.

Cara Mengatasi Sembelit pada Bayi

sembelit pada bayi

Lantas, apa yang perlu dilakukan saat bayi sembelit? Berikut ini beberapa cara yang bisa Bunda lakukan saat bayi sembelit, di antaranya:

1. Mengubah Asupan Makan Ibu

Mengatasi sembelit pada bayi ASI bisa dilakukan dengan cara mengubah asupan makanan ibu pada bayi ASI. Sedangkan pada bayi yang diberi susu formula, ada baiknya dilakukan penggantian merek susu.

2. Pilih Jenis Makanan yang Mengandung Serat

Untuk bayi di atas 6 bulan yang sudah MPASI pilih beberapa jenis buah dan sayur seperti Pir dan Brokoli yang bisa membuat BAB bayi kembali lancar. Berikan juga jus buah dan air putih untuk membantu melawan sembelit.

3. Lakukan Gerakan Sederhana

Jangan kaget, Bunda. Meski si kecil belum bisa melakukan gerakan olahraga, Bunda bisa membantunya meregangkan otot-otot sehingga sembelit bisa diatasi.

Jika bayi Anda sudah mulai merangkak, aktivitas ini menjadi salah satu olahraga yang membantu mengatasi sembelit. Jika dia masih belum mencapai milestone ini, Bunda bisa membantunya melakukan gerakan mengayuh sepeda dengan lembut sambil berbaring telentang. 

Penekanan di area perut saat melakukan gerakan mengayuh bisa membuat pergerakan ususnya lebih baik.

4. Pijat

Pijat perut yang lembut dan aktivitas tummy time yang teratur juga bisa meringankan ketidaknyamanan saat bayi mengalami sembelit. 

5. Ganti Makanan Padat

Tambahkan dua porsi buah dan tiga porsi sayuran setiap hari dalam makanan bayi Anda. Serat makanan dalam makanan ini akan membantu anak Anda melawan sembelit dan buang air besar secara teratur.

6. Haluskan Makanan

Menawarkan pure buah dan sayuran membantu bayi mendapatkan serat makanan dengan cara yang mudah dicerna. Sangat berguna untuk memberikan puree kepada anak sembelit yang mungkin belum bisa mengunyah makanan padat.

7. Pencahar

Ketika obat pencahar alami seperti puree tidak berhasil, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat pencahar yang dijual bebas. Berhati-hatilah karena bayi dapat dengan cepat mengalami dehidrasi, jadi obat ini perlu diberikan di bawah pengawasan medis.

Artikel terkait: 6 Penyebab Bayi Tidur Tidak Nyenyak dan Cara Mengatasinya

Makanan MPASI yang dapat Membantu Mengatasi Sembelit

Sembelit pada Bayi: Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Bila si kecil sudah memulai MPASI, Bunda bisa membantu meredakan sembelit dengan beberapa makanan ini. Namun, bila si kecil belum mengonsumsi MPASI, cobalah mengonsumsi makanan ini sebagai asupan harian Bunda. Mungkin kandungan nutrisi yang disalurkan melalui ASI bisa membantu meredakannya.

Cobalah sertakan makanan berserat tinggi ini dalam MPASI bayi atau asupan Bunda. Makanan ini tidak hanya meringankan kondisi tetapi juga mencegah sembelit di masa depan.

1. Plum

Plum kaya akan serat dan sumber multivitamin. Ini menjadi sumber serat yang baik, dan dapat memudahkan juga mempercepat pergerakan usus. Buah plum bisa direndam semalaman dan diberikan kepada bayi di pagi hari. Anda juga bisa memberikan jus prune pada si kecil. 

2. Kacang

Kacang mengandung serat dan dapat dimasukkan ke dalam makanan bayi jika ia sembelit. Makan kacang akan meningkatkan pergerakan ususnya. Karena kacang mengandung serat larut dan tidak larut, ini akan membantu pencernaan makanan dan membantu si kecil mengeluarkannya dengan benar.

3. Kacang Hijau

Kacang hijau adalah makanan yang sempurna untuk sembelit. Jenis kacang ini dapat diberikan sebagai camilan dan dapat direbus dalam bentuk bubur untuk membantu mengatasi dan mencegah sembelit.

4. Aprikot

Aprikot adalah buah lain yang digunakan untuk mengobati sembelit. Bisa diberikan mentah atau dalam bentuk jus. Buah ini dapat direndam semalaman dan diberikan kepada bayi.

5. Oatmeal

Oatmeal adalah makanan yang sangat baik untuk si kecil dengan episode sembelit yang berulang. Oatmeal dapat memberi bayi serat yang sangat dibutuhkan dan dapat mencegah sembelit.

6. Pir

Pir kaya akan serat dan Vitamin C. Baik serat dan Vitamin C membantu pencernaan yang baik dan meredakan sembelit. Bayi juga bisa diberikan sedikit jus buah pir segar untuk meredakan sembelit.

7. Brokoli

Brokoli adalah sumber protein dan kaya serat. Brokoli juga merupakan sumber serat, Vitamin C, Vitamin K, dan folat yang baik. Sayuran hijau seperti bayam dan brokoli menambah berat feses, membuatnya lebih mudah melewati usus. Anda bisa memberikan kuntum brokoli kukus kecil kepada bayi sebagai finger food. Sayuran hijau ini juga mengandung sulforaphane, yang dapat melindungi usus dan membantu pencernaan.

8. Ubi Jalar

Ubi jalar, tidak seperti umbi-umbian lainnya, adalah salah satu makanan bayi terbaik dan tidak menyebabkan sembelit. Ubi jalar dapat membantu meringankan sembelit dan memberikan nutrisi penting dan karbohidrat untuk bayi yang sedang tumbuh.

9. Berry

Buah beri kaya akan antioksidan dan merupakan makanan yang sangat baik untuk bayi dan balita. Mereka juga tinggi serat, itulah sebabnya mereka harus disertakan dalam makanan bayi. Anda bisa memberikan buah beri kepada si kecil dalam bentuk bubur. Dengan makan buah beri, si kecil tidak akan mengeluh sembelit.

10. Roti Gandum Utuh

Makanan biji-bijian utuh memiliki kandungan serat yang tinggi di dalamnya, yang baik untuk jantung dan juga untuk sistem pencernaan. Anda dapat memberikan roti gandum utuh kepada bayi, karena mengandung serat yang tinggi dan akan mencegah sembelit pada si kecil.

Kapan Harus Khawatir Bila Bayi Sembelit?

Sebagian besar melakukan cara yang disebutkan di atas akan membantu mengatasi sembelit pada bayi. Tetapi jika satu atau kombinasi dari pengobatan alami tidak berhasil, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

Jika si kecil tampak tidak nyaman atau demam, pemeriksaan medis mungkin diperlukan untuk menyingkirkan penyakit yang mendasarinya. Terutama jika kejadian berulang dari gejala berikut terjadi:

  • Anak menjadi mudah tersinggung atau tidak nyaman saat buang air besar.
  • Meskipun berusaha untuk buang air besar, dia tidak bisa buang air besar.
  • Anak mengeluarkan darah bersama dengan tinja atau Anda melihat robekan atau celah anal. Ini bisa sangat menyakitkan bagi anak dan harus segera mendapat perhatian.
  • Jika konstipasi berulang telah mengakibatkan inkontinensia feses. Anda mulai memerhatikan popok kotor terlalu sering atau ketika bayi mengeluarkan gas dan tanpa sadar mengeluarkan tinja bersamanya.

Bila perubahan asupan makanan bayi dan ibu (bagi bayi ASI) ini tidak berhasil, sebaiknya Anda menghubungi dokter. Dokter akan melakukan perawatan yang bisa merangsang usus bayi untuk mengeluarkan feses yang menumpuk karena sembelit.

Sembelit pada bayi bisa membuat bayi rewel, tidak mau makan dan terus menangis. Oleh karena itu, jangan pernah lupa untuk memeriksa popoknya, apakah ia BAB dengan teratur dan bagaimana bentuk fesesnya. Mungkin terdengar menjijikkan, tapi sebagai orangtua, kita tentu akan melakukan apa saja untuk memastikan bayi kita tumbuh dengan sehat kan, Bunda?

Pertanyaan Populer Terkait Sembelit pada Bayi

Berapa Lama Biasanya Sembelit pada Bayi Berlangsung?

Sembelit pada bayi biasanya berlangsung selama 3 hari, Bun. Meski begitu, kondisi setiap bayi berbeda-beda, sehingga beberapa bayi mungkin mengalami sembelit lebih lama. Jika sembelit tidak kunjung membaik dan si kecil mengalami gejala lain, segera konsultasikan ke dokter. 

Bayi Pup Keras Harus Makan Apa?

Feses atau BAB keras pada bayi biasanya disebabkan karena ia kurang asupan serat. Maka itu, Bunda bisa memberikan ia makanan kaya akan serat pada menu MPASI-nya. Untuk bayi baru lahir, Bunda bisa mengonsumsi makanan kaya serat dan mineral agar nutrisi tersebut bisa ditransfer pada si kecil melalui ASI. 

Apa Obat Alami untuk Mengatasi Bayi Susah BAB?

Makanan bernutrisi terutama serat merupakan pilihan terbaik sebagai obat alami untuk mengatasi sembelit pada bayi. Tidak hanya itu, gejala sembelit pada bayi juga bisa diatasi dengan memandikan bayi dengan air hangat untuk mengurangi rasa tidak nyamannya. 

Ingat, jangan berikan si kecil obat sembelit seperti pencahar tanpa konsultasi dulu ke dokter, terutama jika bayi berusia 0-6 bulan, ya. Penggunaan obat pencahar untuk bayi perlu dalam pengawasan dokter karena berisiko membuat si kecil dehidrasi apabila digunakan tidak sesuai petunjuk dan dosis rekomendasi. 

Bagaimana Cara Memijat Perut Bayi agar Mudah BAB?

Bunda ada beberapa teknik pijat bayi yang bisa membantu ia lancar BAB. Salah satu yang bisa Bunda coba adalah pijat ILU atau I Love U massage. Bunda bisa baringkan bayi dengan nyaman, bisa dilakukan tanpa harus melepaskan baju, kemudian pijat perut bayi secara perlahan dengan gerakan membentuk huruf I, L, dan U. 

Untuk penjelasan mengenai pijat ILU untuk mengatasi sembelit pada bayi selengkapnya, bisa Bunda klik artikel berikut ini. Atau, Bunda juga bisa mencoba memijat perut bayi dengan gerakan tertentu. Caranya bisa dilihat di sini: Video Tutorial Pijat Bayi Untuk Mengatasi Sembelit.

Demikianlah informasi seputar sembelit pada bayi. Semoga bermanfaat ya, Bunda!

***

Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah

 

Baca juga:

17 Obat Sembelit untuk Anak Secara Alami dan Medis

Pijat ILU untuk Mengatasi Bayi Susah BAB, Simak Cara Melakukannya!

BAB Bayi Keras? Cari Tahu Penyebab dan Cara Mengatasi Sembelit!

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

[ad_2]

Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »