[ad_1]
Burung trucukan merupakan jenis burung pengicau yang sangat digemari oleh banyak orang. Burung Trucukan sering dimanfaatkan untuk mengeluarkan suara kicauannya yang indah dan nyaring oleh pemiliknya. Tak hanya itu, mitos burung trucukan juga tergolong unik.
Mengenal Burung Trucukan
Merbah cerukcuk merupakan salah satu jenis burung kicauan dari keluarga Pycnonotidae, dengan bentuk paruh berpangkal lebar.
Hewan bersayap ini memiliki banyak panggilan di berbagai daerah. Masyarakat Jawa menyebutnya dengan erocokan. Sedangkan masyarakat Sunda mengenal burung ini dengan sebutan cucak, cica, atau pun jogjog.
Beberapa macam jenis trucukan menyukai tempat-tempat yang terbuka seperti taman dan hutan sekunder. Burung ini memang sering hidup berkelompok, baik ketika mencari makanan maupun sedang bertengger bersama kawanannya.
Burung trucukan juga dicirikan sebagai burung monogami yang hidup berpasangan. Hal ini dibuktikan dengan kebiasaan bersarangnya, karena burung trucukan biasanya membuat sarang di atas pohon.
Burung crocokan punya ukuran badan sekitar 19 cm hingga 20,5 cm, sementara berat tubuh antara 24 gram sampai 37 gram. Untuk warnanya, tubuh trucukan umumnya hanya terdiri dari tiga warna, yakni cokelat, putih keabu-abuan dan hitam.
Adapun ciri khas lainnya yang dimiliki oleh burung trucukan adalah warna paruh dan kakinya yang terlihat sama, yaitu hitam gelap.
Terdapat aneka jenis burung trucukan yang bagus dan cocok untuk dipelihara di rumah. Antara lain cucak gunung, merbah belukar, cucak jenggot, dan cucak kutilang.
Harga burung trucukan juga ternyata terjangkau. Di pasaran, harga burung satu ini dijual sekitar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Sedangkan untuk trucukan yang sudah jinak, biasanya dibandrol seharga Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu. Semakin bagus suara burung trucukan, semakin mahal juga harganya.
Mitos Burung Trucukan
Tidak seru rasanya jika tidak membicarakan mitos, faktanya masyarakat Indonesia masih banyak yang memercayai mitos. Termasuk takhayul di balik kemerduan suara burung trucukan.
Konon, burung trucukan dikenal sebagai burung pembawa rezeki bagi pemiliknya. Karena dianggap sebagai pembawa rezeki, burung trucukan memberi aura positif kepada pemiliknya.
Aura tersebut bisa terlihat dari keberuntungan yang melimpah dan kesehatan dari pemiliknya. Hal ini berkaitan dngan katuranggan yang lekat di masyarakat Jawa. Katuranggan sendiri sebenarnya juga melekat pada burung lain seperti perkutut dan burung puter.
Kendati belum ada riset yang membuktikan, kualitas trucukan bisa dilihat di lokasi ia bertengger. Jika ada burung trucukan yang bersarang di bambu, maka anakannya akan menjadi trucukan juara yang kicauannya luar biasa.
Burung trucuk yang membuat sarang di pohon berbuah, konon juga akan menghasilkan anakan yang berkualitas, tubuhnya besar dan sangat pintar, dalam artian kicauannya sangat memukau.
Terkait hal ini, mungkin ada kaitannya dengan karakter burung trucuk yang memang memakan buah-buahan. Jika burung tersebut membuat sarang pada pohon berbuah, misalnya buah jambu air tentu anak burung akan mendapatkan banyak makanan, Ini akan membuat kebutuhan nutrisi burung terpenuhi yang akhirnya bisa membuat anakan trucuk berkembang dengan baik.
Kiat Memelihara Burung Trucukan
Orang yang sudah terbiasa dengan burung memahami bahwa kicau menjadi kualitas wahid yang menentukan. Namun, bukan berarti orang awam tidak bisa ikut serta memelihara. Berikut kiatnya.
- Pemilihan jenis kelamin burung. Hal ini sangat penting, sebab biasanya yang rajin berkicau adalah trucukan jantan.
- Burung tidak harus dimandikan setiap pagi. Hal ini tergantung dengan cuaca. Cukup menyemprotnya dengan menggunkaan spray. Anda bisa melakukannya sekitar jam 7 atau tergantung situasi.
- Lakukan penjemuran, yakni selama kurang lebih 1 jam apabila matahari benar-benar cerah. Bisa juga lebih lama jika kondisi matahari tidak terlalu cerah. Setelah dijemur, angin-anginkan burung di teras.
- Sediakan makanan yang cukup. Pilihlah yang memiliki kandungan protein, vitamin dan juga zat lain yang dibutuhkan oleh burung.
- Lakukanlah pemasteran suara, baik melalui suara burung langsung atau melalui MP3. Anda dapat mendekatkan burung trucukan anda dengan burung-burung yang memiliki suara yang indah serta unik, seperti jalak kebo, jalak suren, atau jenis jalak yang lain.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga:
Arti Melihat Burung Gagak Hitam dan Fakta Unik Si Binatang Paling Cerdas, Cek!
id.theasianparent.com/aa000118-paus-berkembang-biak-dengan-cara
[ad_2]
Source link