[ad_1]
Kendati ranking Indonesia di bawah Chinese Taipei atau Taiwan, namun pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong optimis akan mampu memberikan kemenangan perdana Evan Dimas dan kawan-kawan bagi publik sepak bola nasional.
Kini, Chinese Taipei duduk di rangking 151 FIFA, sementara Garuda ada di ranking 175 dunia. Oleh karenanya, dalam pendapatnya yang dilansir berbagai media massa nasional, STy menyebut melawan Chinese Taipei akan menjadi laga yang menarik. Memang kalau dilihat dari FIFA rangking, mereka di atas Indonesia. Namun kalau kami mempersiapkan tim dengan baik, hasilnya tentu menjadi baik.
Duel timnas Indonesia menghadapi Chinese Taipei akan tersaji dalam dua laga Play Off Piala Asia 2023 yang digelar di Buriram, Thailand dan akan berlangsung pada 7 dan 11 Oktober 2021.
Sebagai persiapan meladeni Taiwan, STy telah menggenjot pasukan Garuda selama dua pekan di Jakarta sebelum bertolak ke Thailand pada Minggu (3/10/2021) malam WIB dan melanjutkan persiapan.
Catatan krusial untuk STy
Sebagai catatan, laga melawan Taiwan menjadi krusial bagi timnas Indonesia dan STy, pasalnya PSSI menjadikan dua laga tersebut sebagai bahan evaluasi dari kinerja pelatih asal Korea Selatan itu.
Sejak membesut timnas, STy belum sekalipun memberikan prestasi kemenangan bagi publik sepak bola nasional dalam event resmi. Selama ini, STy selalu berada di balik bayang-bayang kesuksesannya tatkala mengantar timnas Korsel menyingkirkan Jerman di Piala Dunia 2018. Selain itu, program STy juga identik dengan fisik dan fisik.
Untuk itu, baik PSSI maupun publik sepak bola nasional sangat menanti torehan STy di balik prestasi mengalahkan Jerman dan program fisik itu, demi berprestasi juga untuk timnas Indonesia.
Bila dalam play-off ini, STy berhasil membuktikan diri dan membawa timnas meraih kemenangan atas Taiwan, tentu kinerja STy akan dipertimbangkan lanjut membesut pasukan Garuda. Namun, bila yang terjadi sebaliknya, STy gagal memberikan kemenangan Garuda kepada publik sepak bola nasional, maka kita lihat. Apakah PSSI akan konsisten dengan rencana mengevaluasi kinerja STy hingga memberhentikannya menjadi pelatih timnas?
Indonesia kalah 4 kali di event besar
Sebelum laga timnas Indonesia versus timnas Taiwan dalam play-off Kualifikasi Piala Asia 2023 dengan laga yang digelar dalam dua leg, dan menjadi ajang hidup dan mati bagi kedua tim untuk bisa lolos ke Kualifikasi Piala Asia 2023, telah kita ketahui bahwa ranking FIFA Indonesia ada di bawah 24 digit dari Taiwan.
Tetapi laga kali ini dipastikan tak akan terpengaruh oleh kondisi ranking FIFA. Faktanya, siapa juara Piala Eropa, Copa America, Piala Emas, Juara Olimpiade? Mereka semua bukan pemilik ranking FIFA terbaik. Selama ajang pun mereka mampu menyingkirkan tim yang ranking FIFAnya di atasnya. Jadi, catatan juga buat FIFA, mungkin harus membuat ranking yang valid!
Oleh karena itu, meski Taiwan di atas Indonesia dari ranking yang dibuat FIFA, maka tak akan berpengaruh dalam laga yang akan tersaji.
Terlebih, secara statistik, peluang timnas Indonesia membungkam Chinese Taipei terbuka lebar. Catatannya, dari 12 pertemuan terakhir kontra Chinese Taipei, Indonesia berhasil memetik delapan kemenangan dan menelan empat kekalahan.
Timnas Indonesia juga berhasil mendulang 28 gol dan kebobolan 11 gol dari 12 laga tersebut. Satu di antara kemenangan paling berkesan Indonesia atas Chinese Taipei adalah pada ajang Merdeka Tournament 1968. Ini menjadi catatan sejarah yang memilukan bagi Taiwan. Sebabnya dalam pertandingan Grup 1 yang berlangsung di Kuala Lumpur saat itu, timnas Indonesia menggunduli dan meraih kemenangan 10-1 atas Chinese Taipei.
Catatan lainnya, dalam pertemuan terakhir kedua tim yang tersaji sebelas tahun lalu, tepatnya pada laga uji coba di Stadion Jakabaring, Palembang, 24 November 2010, Taiwan juga dicukur dengan dua gol tanpa balas. Saat itu, timnas Indonesia diasuh oleh Alfred Riedl.= Kini, sejak timnas diasuh STy pada 28 Desember 2019, Timnas Garuda tak pernah menang dalam lima laga terakhir, dengan perincian empat kekalahan dan satu hasil imbang. Sehingga kemenangan atas Chinese Taipei menjadi harga mati bagi STy.
Sebagai gambaran, berikut adalah 12 pertemuan antara Indonesia dengan Taiwan sebelum laga ke-13 tersaji malam nanti.
6/5/1954 Indonesia 2-4 Chinese Taipei (Asian Games 1954) 30/5/1958 Indonesia 0-1 Chinese Taipei (Asian Games 1958) 11/12/1966 Indonesia 3-1 Chinese Taipei (Asian Games 1966) 16/8/1967 Indonesia 2-1 Chinese Taipei (Merdeka Tournament 1967) 3/8/1967 Chinese Taipei 3-2 Indonesia (Kualifikasi Piala Asia 1968) 11/8/1968 Indonesia 10-1 Chinese Taipei (Merdeka Tournament 1968) 20/8/1971 Indonesia 1-0 Chinese Taipei (Merdeka Tournament 1971) 9/11/1974 Indonesia 2-0 Chinese Taipei (Quoc Khanh 1974) 15/6/1981 Indonesia 1-0 Chinese Taipei (Kualifikasi Piala Dunia 1982) 28/6/1981 Chinese Taipei 2-0 Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 1982) 30/8/2000 Indonesia 1-0 Chinese Taipei (Piala Kemerdekaan 2000) 24/11/2010 Indonesia 2-0 Chinese Taipei (Laga Uji Coba)= Dari empat kali kekalahan timnas Indonesia, terjadi pada event besar, yaitu pada Asian Games 1954, Asian Games 1958, Kualifikasi Piala Asia 1968, Kualifikasi Piala Dunia 1982.
Atas catatan ini, STy, Evan Dimas dan kawan-kawan jangan menganggap remeh apalagi lengah. Dalam statistik memang sudah terjadi 12 pertemuan. Tetapi 8 kemenangan timnas Indonesia lebih banyak terjadi di turnamen kecil dan laga uji coba. Sementara di event resmi dan besar, Indonesia 4 kali takluk.
Laga nanti malam adalah event besar, Play Off Piala Asia 2023, maka Taiwan tentu akan berupaya menggulung Indonesia. Dan ingat, meski di pasukan Taiwan diberitakan ada masalah indisipliner dan hanya memboyong 18 pemain, bisa jadi itu hanyalah sekadar intrik agar timnas Indonesia merasa di atas angin. Apalagi STy membawa pasukan berlimpah, 29 pemain.
Jadi, bagi STy jangan hanya sekadar berharap menang dan memboyong pasukan berlimpah yang tentu saja membikin anggaran tim membengkak. Tapi kira-kira, apakah dari 29 pemain itu akan ada pemain yang hanya menjadi turis dan duduk manis saja di bench pemain atau tribun penonton? Sebab publik juga sudah meragukan keberadaan beberapa pemain yang dipanggil STy dari sisi kompetensi dan kualitas. Kita tunggu.
[ad_2]
Sumber Berita