[ad_1]
Indonesiana.id – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau program Vaksinasi di Kaki Gunung di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Jawa Barat, yang digelar Mandalawangi Bergerak.
Budi mengapresiasi serta mendukung Mandalawangi Bergerak untuk mempercepat kekebalan kelompok masyarakat yang bermukim di daerah-daerah yang sulit diakses seperti di kaki gunung.
“Kita sangat berterima kasih sekali dengan Mandalawangi karena memang kita mengalami kesulitan untuk melaksanakan vaksinasi di daerah pinggiran apalagi daerah-daerah yang sudah semakin terpencil seperti masyarakat di puncak gunung atau masyarakat adat,” ujar sang menteri kala mengunjungi titik vaksinasi di Balai Besar TNGGP, Sabtu (28/8).
Seperti diketahui, pemerintah sedang berpacu dengan waktu guna menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) sesegera mungkin.
Menkes Budi menilai Gerakan Mandalawangi Bergerak ini membantu pemerintah mencegah laju penularan dan kematian akibat COVID-19. Ia pun menyarankan gerakan Mandalawangi Bergerak ini digelar juga di gunung-gunung lain.
“Saya mengimbau kalau bisa jangan di sini saja, tapi semua wisata-wisata pengunungan yang lain juga didatangi oleh teman-teman Mandalawangi dan melakukan hal yang sama,” Budi menambahkan.
Menjawab imbauan sang menteri, Ketua Mandalawangi Bergerak Rahmi Hidayati menyanggupi untuk menggelar kegiatan serupa di gunung-gunung lain. Rahmi menyebut kegiatan di TNGGP ini sebagai pilot project gerakan Mandalawangi Bergerak. Rencananya dalam waktu dekat mereka akan melengkapi kegiatan di kaki gunung Gede-Pangrango di Selabintana dan Gunung Putri.
“Alhamdulillah vaksinasi di TNGGP sebagai kegiatan pertama kita dapat berjalan dengan baik berkat dukungan dari berbagai pihak termasuk dari Menteri Kesehatan dalam penyediaan vaksin. Kebetulan kita juga sudah memiliki program untuk 10 program, saat ini kita sedang siapkan,” ucap Rahmi.
Mandalawangi Bergerak merupakan program vaksinasi yang dibentuk oleh inisiatif Mapala UI dan Wanadri yang fokus di titik-titik pendakian gunung. Cibodas, Selabintana, dan Gunung Putri adalah tiga titik awal pendakian di gunung Gede-Pangrango yang disasar pertama oleh Mandalawangi Bergerak.
Rahmi menjelaskan aktivitas pendakian di Indonesia tergolong cukup tinggi selama pandemi ini. Dengan kondisi demikian, warga yang hidup di sekitar pos pendakian menjadi rentan.
Alhasil vaksinasi jadi jawaban utama untuk melindungi warga dan kehidupannya. Pasalnya, masyarakat kaki gunung banyak menggantungkan hidupnya dari kegiatan pendakian.
“Ini sebagai bentuk kecintaan kita terhadap masyarakat di kaki gunung yang sudah mendukung kita naik gunung. Karena kalau kita tidak peduli dengan masyarakat sekitar sini, mereka nanti bisa saja terkena. Bisa jadi teman-teman kita OTG, atau gejala awal tapi tidak tahu kalau mereka COVID-19. Jadi masyarakat disini harus kita jaga juga,” imbuhnya.
Sejumlah gunung memang masih membuka pendakian. Namun tak sedikit pengelola yang memutuskan menutup jalur pendakian selama pandemi guna mencegah penularan COVID-19. Warga yang mengandalkan kegiatan pendakian sebagai mata pencaharian utama pun terkena imbasnya.
Rahmi berharap gerakan Mandalawangi Bergerak terus mendapat dukungan dari pihak-pihak terkait dalam menggelar program Vaksinasi di Kaki Gunung. Setelah di Cibodas, vaksinasi akan digelar di pos Selabintana pada 4 September dan pos Gunung Putri 14-15 September.
[ad_2]
Sumber Berita