[ad_1]
Setiap perempuan mengalami gejala, waktu, dan tempo haid yang berbeda-beda. Ada yang mengalami masa haid normal-normal saja, ada yang harus merasakan kram perut yang begitu menyakitkan jelang haid, atau menjalani masa haid pendek sekitar 2-3 hari saja. Sebenarnya bagaimana tanda haid tidak normal dan normal?
Normalnya, siklus menstruasi perempuan dialania dengan waktu yang konsisten setiap bulan, Jika jika Anda terus menghadapi menstruasi yang berubah-ubah secara signifikan, termasuk rasa sakit yang berlebihan, waspadalah!
Berikut ini 8 tanda haid tidak normal yang menurut Healthline tidak bisa Anda diabaikan sehingga perlu diperiksakan ke dokter. Cek apakah Anda juga mengalaminya!
7 Tanda Haid Tidak Normal
1. Tanda haid tidak normal yang pertama adalah haid datang terlambat
Pada umumnya, menstruasi seorang perempuan datang setiap 28 hari setiap bulannya. Dan tiap perempuan memiliki periode menstruasinya sendiri-sendiri. Kalau pun waktu haid itu maju atau mundur, biasanya hanya beda 1-2 hari dari jadwal biasanya.
Hal yang perlu Anda waspadai adalah jika jadwal haid Anda mundur lebih dari itu. Bagi yang sudah bersuami, cek bisa jadi Anda hamil. Anda bisa memeriksakannya pertama kali dengan bantuan testpack untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat. Namun jika tidak, bisa jadi ini pemicu penyebabnya:
- Olahraga intens atau penurunan berat badan yang signifikan. Olahraga berlebihan dapat memengaruhi kadar hormon yang mengontrol siklus menstruasi, loh, Bunda. Ketika Anda kehilangan terlalu banyak lemak tubuh melalui diet atau olahraga, menstruasi bisa berhenti sama sekali. Padahal, sebenarnya tubuh Anda membutuhkan lemak untuk memproduksi hormon. Jadi, kalau mau diet, jangan ekstrim, ya, agar produksi hormone juga tetap terjaga.
- Penambahan berat badan. Berat badan yang bertambah juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dan mengganggu siklus menstruasi, ternyata.
- Mengonsumsi pil KB secara intens. Dalam beberapa kasus pil KB dapat menghentikan menstruasi.
- Sindrom ovarium polikistik (PCOS). Dengan kondisi ini, ketidakseimbangan hormon menyebabkan menstruasi tidak teratur dan pertumbuhan kista di ovarium.
- Stres yang ekstrim. Berada di bawah tekanan dapat mengganggu siklus menstruasi Anda yang biasanya teratur.
- Jika Anda berusia akhir 40-an atau awal 50-an, Anda mungkin mengalami perimenopause. Ini adalah periode waktu menjelang menopause ketika kadar estrogen menurun. Anda secara resmi mengalami menopause setelah menstruasi berhenti selama 12 bulan berturut-turut, tetapi menstruasi Anda dapat sangat berfluktuasi di tahun-tahun menjelang menopause.
Artikel terkait: Haid setelah keguguran tidak teratur, kenali faktor penyebabnya berikut ini
2. Tanda haid tidak normal selanjutnya adalah perdarahan hebat
Sama halnya dengan lamanya haid, volume darah menstruasi tiap perempuan juga bervariasi. Umumnya, di awal menstruasi sekitar satu atau dua jam kemudian pembalut atau tampon yang Anda gunakan akan mengalami menorrhagia –aliran menstruasi yang sangat deras. Namun pada perdarahan yang hebat saat haid biasanya ditandai dengan menorrhagia yang tak berhenti, dan seiring dengan itu Anda juga mengalami tanda-tanda anemia, seperti kelelahan, atau sesak napas.
Aliran menstruasi yang seperti ini dialami oleh sekitar sepertiga perempuan. Anda perlu memeriksakannya ke dokter jika mengalaminya.
Penyebab perdarahan menstruasi yang berat biasanya meliputi:
- Ketidakseimbangan hormon, seperti PCOS dan kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme).
- Fibroid atau polip, pertumbuhan non-kanker di rahim ini dapat menyebabkan perdarahan yang lebih banyak dari biasanya.
- Kondisi ini disebabkan oleh jaringan yang biasanya melapisi rahim yang tumbuh di bagian lain panggul. Di dalam rahim, jaringan itu membengkak setiap bulan dan kemudian dilepaskan selama menstruasi. Saat berada di organ lain –seperti ovarium atau saluran tuba- jaringan tidak memiliki tujuan.
- Mirip endometriosis, adenomiosis adalah suatu kondisi yang terjadi ketika jaringan yang biasanya melapisi rahim tumbuh ke dalam dinding rahim. Jaringan tidak memiliki tempat tujuan sehingga menumpuk dan menyebabkan rasa sakit.
- Alat Intrauterine (IUD). Metode KB ini bisa menyebabkan pendarahan hebat sebagai efek sampingnya, terutama selama tahun pertama setelah Anda mulai menggunakannya.
- Gangguan perdarahan. Kondisi bawaan seperti penyakit Von Willebrand memengaruhi pembekuan darah.
- Komplikasi kehamilan. Aliran darah yang sangat deras bisa menjadi tanda keguguran atau kehamilan ektopik. Ini biasanya terjadi di awal kehamilan di mana Anda belum menyadari bahwa Anda hamil.
- Kanker rahim atau serviks dapat menyebabkan perdarahan hebat –tetapi kanker ini sering didiagnosis setelah menopause.
3. Periode haid yang sangat pendek atau panjang
Menstruasi normal biasanya berlangsung dari dua hingga tujuh hari. Meski sangat singkat atau panjang, Anda tidak perlu khawatir jika Anda kerap mengalaminya seperti itu setiap bulan. Tetapi jika itu terjadi tiba-tiba –durasi pendek atau panjang- sebaiknya konsultasikan dengan dokter. Ini bisa saja menjadi tanda dari beberapa penyakit, seperti ketidakseimbangan hormon, fibroid, atau polip.
4. Kram yang intens
Kram sebenarnya hal yang umum terjadi menjelang atau saat menstruasi. Ini disebabkan oleh kontraksi rahim yang mendorong keluar lapisan rahim, yang terjadi satu atau dua hari sebelum haid dimulai dan bisa berlangsung selama dua hingga empat hari.
Kram yang wajar adalah yang rasanya ringan dan tidak mengganggu aktivitas Anda. Namun jika sudah terasa sangat sakit, disebut dengan dismenore.
Kemungkinan besar penyebab kram dan nyeri jelang haid adalah fibroid, IUD, endometriosis, adenomyosis, penyakit radang panggul (PID), dan penyakit menular seksual (PMS).
Artikel terkait: Nyeri haid mengganggu setiap kali mens? Cegah sekarang dengan tips berikut!
5. Perdarahan saat periode haid
Ada beberapa alasan mengapa seseorang mengalami bercak atau pendarahan di sela-sela periode haid. Beberapa penyebabnya bisa jadi perubahan jadwal mengonsumsi pil KB, PMS seperti klamidia atau gonore, PCOS, cedera pada vagina (seperti saat berhubungan seks), polip rahim atau fibroid, kehamilan, kehamilan ektopik atau keguguran, perimenopause, kanker serviks, ovarium, atau rahim.
6. Payudara terasa nyeri
Payudara terasa sedikit nyeri selama menstruasi. Rasa sakitnya biasanya ada juga di bagian ketiak yang disebut Tail of Spence–karena jaringan payudara juga ada di sana. Penyebab ketidaknyamanan ini kemungkinan adalah kadar hormon yang berfluktuasi.
Jika sebelumnya Anda tidak pernah mengalami ini, periksakan ke dokter.
7. Diare atau muntah
Beberapa wanita ada yang mengalami sakit perut saat menstruasi. Sebuah penelitian menuliskan, 73 persen wanita melaporkan mengalami sakit perut, diare, atau keduanya di sekitar waktu menstruasi.
Jika gejalanya terasa tidak normal, itu bisa mengindikasikan PID atau kondisi medis lainnya. Karena diare atau muntah yang berlebihan dapat menyebabkan dehidrasi, jadi segera konsultasikan gejala ini ke dokter.
Itulah tadi 7 tanda haid tidak normal yang bisa terjadi pada Anda. Jika Anda mengalami satu atau beberapa tanda di atas, segera konsultasikan ke dokter. Ingat, penanganan dini sangat membantu terhindar dari risiko penyakit yang tidak diinginkan.
****
Artikel telah ditinjau oleh:
dr.Gita PermataSari, MD
Dokter Umum dan Konsultan Laktasi
Baca juga:
7 Penyebab perempuan tidak menstruasi atau Amenorea, catat ya Bun!
[ad_2]
Source link