10 Perubahan Tubuh Saat Hamil dari Awal hingga Trimester Ketiga – HEALTHNEWS MAGAZINE

[ad_1]

Dengan atau tanpa disadari, banyak perubahan tubuh saat hamil yang akan dialami. Mulai dari beberapa minggu awal kehamilan, trimester kedua, hingga tahap akhir kehamilan. Semua berkat meningkatnya hormon yang mendukung kehamilan Bunda. 

Selama kehamilan, tubuh Bunda dibanjiri oleh hormon untuk mempersiapkan pertumbuhan janin sampai lahir. Otot dan organ tubuh juga harus meregang untuk menyesuaikan pertumbuhan janin. Karena itu, beberapa perubahan tubuh ada yang lebih menonjol daripada yang lain, dan bisa berbeda dari satu ibu hamil ke ibu lainnya.

Itulah mengapa, Bunda perlu mengetahui apa saja perubahan tubuh dan apa yang harus dilakukan untuk membantu kehamilan Bunda selalu sehat.

10 Perubahan Tubuh Saat Hamil yang Akan Bunda Rasakan

1. Perubahan pada Sistem Endokrin atau Perubahan Hormon

Sebuah video infografik dari Babycenter menjelaskan tentang berbagai perubahan tubuh ibu hamil yang akan dialami Bunda selama kehamilan.

Dalam beberapa bulan pertama kehamilan, lonjakan hormon akan membanjiri tubuh Anda sebagai penunjang kehamilan.

Ukuran janin Anda mungkin masih sangat kecil dan perut hamil 1 bulan belum terlalu terlihat, tetapi beberapa hal dalam tubuh wanita hamil akan mengalami perubahan. Bahkan, mungkin beberapa di antaranya tidak Anda sadari.

Selain itu, payudara Anda mungkin mulai membengkak dan terasa lembut. Lonjakan hormon kehamilan juga membuat Anda merasa lebih mudah lelah, mual, dan lebih sering buang air kecil. Hal-hal tersebut memang merupakan gejala kehamilan yang umum.

Beberapa ibu hamil juga mengalami perubahan pada kulit dan bagian tertentu pada tubuhnya. Ada yang wajahnya jadi berjerawat, bulu halus tubuh mungkin juga bisa tumbuh lebih lebat di area tertentu, atau kulit yang cenderung menghitam di beberapa lipatan. Memasuki bulan selanjutnya, bentuk perut ibu hamil 3 bulan ada yang mulai terlihat membesar. Hal ini bisa dipengaruhi oleh berat badan ibu atau kehamilan kedua dan seterusnya. 

Pada trimester kedua, beberapa perubahan tubuh ibu hamil semakin jelas terlihat. Rahim pun akan berkembang pesat. Secara bertahap, rahim akan bergerak naik keluar dari panggul Anda.

Selain itu, gerakan bayi dan tendangan pertamanya juga akan mulai Anda rasakan. Baby bump atau benjolan di perut Anda pun semakin jelas terlihat di pertengahan kehamilan ini.

Memasuki trimester ketiga, bayi Anda semakin tumbuh besar. Pertumbuhan ini akan mendorong usus dan perut bagian atas. Itu sebabnya, Anda mungkin akan kerap merasa sesak napas dan sensasi seperti sakit maag.

Kandung kemih Anda juga akan tertekan seiring perkembangan tubuh bayi, sehingga keinginan buang air kecil pun semakin meningkat lagi. Ini adalah masalah-masalah umum yang akan Anda hadapi di tahap akhir kehamilan. Terlebih lagi, ketika kepala bayi Anda sudah mencapai panggul dan siap untuk dilahirkan. 

Hormon-hormon ini juga yang menyebabkan Bunda sakit perut di awal kehamilan. Berikut ini adalah hormon-hormon yang mengalami perubahan selama kehamilan 

  • Human chorionic gonadotropin (hCG): Hormon yang diproduksi oleh plasenta dan membantu mempersiapkan dan mendukung tubuh Anda untuk implantasi dan kehamilan. Ini berkurang setelah trimester pertama, dan mungkin bertanggung jawab untuk membuat Anda merasa mual selama trimester pertama Anda.
  • HPL: Hormon yang diproduksi oleh plasenta. HPL juga merangsang pertumbuhan kelenjar susu di payudara untuk mempersiapkan Anda untuk menyusui.
  • Estrogen: Hormon yang diproduksi dalam jumlah yang meningkat di plasenta untuk membantu mendukung kehamilan.
  • Progesteron: Hormon yang meningkat secara substansial selama kehamilan dan membantu implantasi. Ini berkontribusi pada melonggarnya persendian Anda sehingga tubuh Anda dapat mengakomodasi rahim Anda yang sedang tumbuh dan bersiap untuk melahirkan.

Jika Anda ingin melihat lebih jelas, tonton videonya di sini:

2. Perubahan Rasa dan Bau

Indera perasa dan penciuman Bunda berubah secara signifikan selama kehamilan. Ini juga disebabkan oleh perubahan hormon. Para ahli menduga bahwa perubahan ini mungkin memiliki efek perlindungan karena indra perasa dan penciuman akan lebih sensitif. Biasanya, Bunda akan sensitif mengecap dan mencium sesuatu  yang dapat membuat sakit atau membahayakan janin.

3. Kenaikan Berat Badan dan Retensi Cairan Tubuh

Tidak diragukan lagi, kenaikan berat badan pasti akan terjadi selama kehamilan ini. Kenaikan berat badan bahkan berkisar antara 11-15 kg dan ini adalah hal normal. Biasanya, sebagian besar kenaikan berat badan terjadi pada trimester kedua dan ketiga.

Di samping pertumbuhan janin, rasa lapar dan kebutuhan kalori selama hamil membuat berat badan meningkat. Pada masa ini, Bunda dilarang melakukan diet, namun tetap perlu memerhatikan asupan gizi yang sesuai untuk perkembangan janin.

Kenaikan berat badan, terutama selama trimester ketiga adalah dari retensi air. Ini umum, mengingat ibu hamil bisa mengalami pembengkakan di tangan, kaki, dan pergelangan kaki. Seperti yang lainnya, rasa tidak nyaman ini akan berlalu, tetapi Bunda bisa mencoba mengangkat kaki, dan tetap terhidrasi.

Artikel terkait: Perhatikan 7 perubahan payudara saat hamil

4. Volume dan Sirkulasi Darah

Volume darah akan meningkat secara signifikan untuk membantu perkembangan bayi. Ini berarti kebutuhan Anda akan makanan kaya zat besi akan meningkat untuk mencegah anemia selama kehamilan. Peningkatan volume darah ini juga berarti ginjal dan sistem kemih Anda harus bekerja ekstra keras untuk memproses peningkatan limbah.

Peningkatan volume darah juga dapat menyebabkan pembuluh darah Anda membesar, sehingga meningkatkan risiko varises serta wasir. Perubahan dalam sistem peredaran darah dan tekanan darah Anda juga dapat membuat Anda pusing bahkan pingsan selama kehamilan. Ini mungkin juga karena rahim yang membesar memberi tekanan pada pembuluh darah serta nafsu makan dan perubahan metabolisme.

Pastikan untuk tidak berdiri terlalu lama, makan dan minum sesering mungkin, hindari panas jika memungkinkan, bangun perlahan dari duduk, dan kenakan pakaian yang longgar.

5. Pencernaan

perubahan tubuh ibu hamil

Perubahan hormonal yang Anda alami dapat menyebabkan mual, muntah, nafsu makanan menurun, dan mengidam makanan tertentu. Tetapi, hormon bukan satu-satunya hal yang mengubah cara tubuh Anda menangani dan memproses makanan selama kehamilan. Sistem pencernaan Anda juga mengalami perubahan besar.

Anda mungkin mengalami konstipasi atau sembelit, sebagian karena penambahan berat rahim yang tumbuh di usus Anda. Hormon kehamilan juga cenderung memperlambat pencernaan. 

Biasanya gangguan pencernaan dan rasa mulas akan sering dirasakan setelah memasuki trimester ketiga, dan bayi sedang mendorong perut Anda. Makan dalam porsi kecil dan lebih sering bisa membantu kondisinya.

Anda dapat berbicara dengan dokter tentang antasida yang aman untuk kehamilan dan obat lain yang dapat meredakan beberapa gejala pencernaan yang mengganggu.

6. Perubahan pada Payudara, Rahim, dan Serviks

Salah satu perubahan paling jelas yang terjadi selama kehamilan adalah pada payudara Anda. Ini karena payudara akan mempersiapkan tubuh untuk menyusui si kecil.

Pada trimester pertama, payudara akan terasa perih bahkan sedikit membesar. Di dalam payudara, kelenjar susu dan saluran susu terbentuk dan tumbuh. Anda mungkin melihat pembuluh darah yang lebih menonjol juga.

Sedangkan, perubahan pada rahim dan leher rahim juga akan terjadi secara signifikan selama kehamilan. Rahim akan bertambah besar dan berat, dari sebesar kepalan tangan di awal kehamilan, hingga sebesar semangka pada saat Anda siap melahirkan. Jangan khawatir, rahim akan menyusut kembali ke ukuran semula dalam beberapa minggu setelah melahirkan.

Selama kehamilan, serviks akan menebal dan membentuk sumbat lendir. Kemudian pada akhir kehamilan, serviks akan sangat melunak saat bersiap menipis dan melebar untuk kelahiran.

Anda mungkin juga melihat keluarnya cairan kental dari serviks Anda, yang mungkin diwarnai dengan darah saat persalinan atau saat persalinan semakin dekat. Ini sering disebut sebagai pendarahan tanda persalinan.

7. Rambut dan Kuku

Bersiaplah untuk beberapa perubahan di bagian rambut dan kuku, yang sebagian besar mungkin membuat Anda bahagia. Meningkatnya hormon kehamilan mungkin akan membuat rambut lebih tebal dan halus.

Anda juga memerhatikan kuku akan tumbuh lebih cepat dari biasanya. Namun, bersiaplah, karena beberapa minggu setelah kelahiran si kecil, Anda mungkin akan mengalami kerontokan rambut dalam jumlah banyak. Ini normal, karena kadar hormon mulai menurun dan kembali seperti sebelum hamil.

8. Kulit

perubahan tubuh ibu hamil

Bunda akan mengalami bebereapa perubahan pada kulit yang cukup signifikan. Pertama, ada “pregnancy glow” yang dialami banyak orang, kemungkinan karena hormon dan peningkatan volume darah.

Anda mungkin melihat area puting menjadi lebih gelap saat payudara mengalami perubahan, atau mungkin terlihat lebih berurat. Selain itu, garis dari pusar ke garis rambut kemaluan yang disebut linea nigra juga akan terlihat. Ini normal dan akan memudar setelah melahirkan.

Perubahan pada kulit lainnya adalah bercak kulit yang lebih gelap di wajah yang disebut melasma. Juga Anda mungkin mengalami stretch mark, saat perut dan payudara semakin meregang. Stretch mark selama kehamilan biasanya ditemukan di perut, payudara, paha, dan bokong. Mereka bisa berwarna merah, merah muda, atau coklat. Dalam beberapa bulan, mereka akan memudar menjadi merah muda atau dan krem.

Sebagian ibu juga merasa kulit mereka terasa sangat kering dan gatal. Ini biasanya normal. Namun, jika Anda mengalami rasa gatal yang berlebihan pada akhir kehamilan, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter. Karena ini mungkin mengindikasikan masalah serius yang disebut kolestasis kehamilan, yang dapat berbahaya bagi janin.

9. Pernapasan dan Kadar Oksigen Darah

Selama kehamilan, jumlah udara yang masuk dan keluar dari paru-paru meningkat 30 hingga 50 persen karena dua faktor. Setiap napas memiliki volume udara yang lebih besar, dan laju pernapasan sedikit meningkat. 

Saat rahim membesar, ruang untuk pergerakan diafragma mungkin terbatas. Oleh karena itu, beberapa ibu hamil merasa kesulitan saat mengambil napas dalam-dalam. Bahkan tanpa olahraga, perubahan ini dapat menyebabkan sesak napas atau perasaan “lapar udara”. Program latihan dapat meningkatkan gejala ini.

Secara keseluruhan, ibu hamil memiliki kadar oksigen darah yang lebih tinggi. Penelitian telah menunjukkan bahwa ibu hamil menghirup lebih banyak oksigen saat istirahat. 

10. Tingkat Metabolisme

Tingkat metabolisme basal atau istirahat (RMR), jumlah energi yang dikeluarkan tubuh saat istirahat, meningkat secara signifikan selama kehamilan. Ini diukur dengan jumlah oksigen yang digunakan selama periode istirahat total. 

Kondisi ini membantu memperkirakan jumlah asupan energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan atau menambah berat badan. Perubahan tingkat metabolisme juga memengaruhi kebutuhan untuk meningkatkan konsumsi kalori selama kehamilan. Tubuh ibu hamil secara perlahan meningkatkan kebutuhan energinya untuk membantu memicu perubahan dan pertumbuhan yang terjadi pada ibu saat hamil dan bayi di dalam kandungannya.

Artikel terkait: Perhatikan 7 perubahan payudara saat hamil

Gejala-gejala tersebut akan hilang setelah bayi Anda lahir. Namun, rahim Anda bisa membutuhkan waktu hingga dua bulan untuk menyusut kembali ke ukuran dan posisi yang normal seperti semula.

Hal yang Harus Diperhatikan

Bunda harus membicarakan perubahan apa pun yang mungkin dialami kepada dokter atau bidan. Sebagian besar perubahan yang Anda alami akan kecil, normal, dan tidak berbahaya. Namun terkadang, perubahan tersebut mungkin mengindikasikan masalah yang lebih serius atau bahkan keadaan darurat medis.

Tanda-tanda darurat yang harus diperhatikan dalam kehamilan meliputi:

  • Pendarahan berlebihan

  • Kejang otot

  • Perubahan mendadak dalam penglihatan

  • Sakit perut yang tidak biasa

  • Demam/menggigil

  • Sakit kepala ekstrim

  • Muntah berlebihan

  • Gerakan bayi berkurang

  • Setiap pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi Anda

Selain indikator darurat ini, kapan pun insting Bunda memberi tahu ada sesuatu yang salah atau terasa “tidak enak”, Bunda tidak perlu ragu untuk menghubungi dokter.

Kabar baiknya adalah perubahan tubuh ibu hamil ini terjadi “hanya untuk saat ini”, alias hampir semuanya menghilang dalam beberapa hari atau minggu setelah melahirkan. 

Meskipun beberapa perubahan ini tidak sedap dipandang, memuakkan, menyakitkan, dan benar-benar menjengkelkan, perlu diingat bahwa semua itu terjadi karena Bunda akan melahirkan malaikat kecil ke dunia. 

Hal yang Perlu Bunda Lakukan

1. Tingkatkan Nutrisi

Konsumsi lebih banyak asam folat dan vitamin di trimester pertama akan membantu mengoptimalkan tumbuh kembang janin di dalam kandungan Anda. Nutrisi seimbang sangat berperan penting dalam mengurangi risiko cacat lahir pada si kecil. 

Beberapa kondisi kehamilan juga membutuhkan suplemen atau vitamin untuk memperkuat kondisi kehamilan. Selalu berkonsultasi ke dokter kandungan Anda sebelum mengonsumsi suplemen apa pun selama kehamilan ya, Bunda. 

2. Berhenti Merokok

Rokok, alkohol, dan kafein dapat menyebabkan atau meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan hingga keguguran. Karena itu, batasi kebiasaan ini sangat penting untuk menyelamatkan kehamilan Anda. Konsultasikan pada dokter untuk mengetahui tentang seberapa banyak batasan kafein untuk Bunda, ya. 

3. Pemeriksaan Kehamilan

Penting untuk memenuhi setiap janji pemeriksaan kehamilan yang dijadwalkan dokter ya, Bunda. Hal ini sangat membantu  mengetahui kondisi kesehatan Anda dan bayi. Pemeriksaan kehamilan akan membantu memantau perkembangan janin dan mengetahui adanya potensi atau risiko komplikasi kehamilan. Jika bisa diketahui lebih dini, hal tersebut tentu bisa mengurangi risiko. 

4. Jaga Pola Tidur Anda

Penting untuk cukup tidur dan istirahat bagi ibu hamil untuk memiliki cukup energi menjalani kehamilan, serta membantu mengoptimalkan perkembangan janin yang ada di dalam kandungan Anda.

Di trimester kedua, Bunda disarankan mulai tidur miring agar lebih nyaman. 

5. Senam Hamil

Memasuki trimester kedua, Bunda bisa mulai melakukan senam hamil yang aman sesuai dengan usia kehamilan Anda. Selain itu, senam hamil juga dapat mengatasi beberapa keluhan kehamilan, seperti sakit punggung, kram, dan memperbaiki postur tubuh. 

6. Hindari Aktivitas Berat

Bunda perlu menghindari aktivitas berat dan tidak aman selama hamil. Anda juga harus menghindari olahraga berat yang berisiko tinggi yang mengakibatkan cedera atau kelelahan. 

7. Ikut Kelas Persalinan di Trimester Ketiga

Kelas persalinan sangat membantu bagi ibu hamil dalam mempersiapkan persalinan. Di kelas tersebut, Bunda akan diajarkan bagaimana teknik pernapasan yang benar selama persalinan, dan kiat-kiat atau tips saat menghadapi persalinan.

Dalam kelas ini, Anda juga akan mempelajari tentang tahap-tahap persalinan, perawatan setelah bersalin, hingga diajarkan cara merawat bayi baru lahir. Anda juga diperkenalkan berbagai metode persalinan untuk memilih metode persalinan yang tepat dan sesuai dengan kondisi Anda. 

Apa yang Bisa Dilakukan Suami Selama Masa Kehamilan Istrinya?

10 Perubahan Tubuh Menakjubkan yang Dialami Ibu Selama Kehamilan

Sebagai seorang suami, Anda mungkin bertanya-tanya bagaimana Anda dapat membantu istri menjalani kehamilannya. Firstcry Parenting memiliki panduan yang akan memberi Anda gambaran tentang tugas sebagai seorang suami selama kehamilan.

1. Banyak Membaca dan Mencari Tahu 

Mengetahui dan memahami apa yang sedang dialami istri Anda adalah langkah besar, jadi pelajarilah hal-hal yang terjadi selama kehamilan. Ada banyak hal yang perlu dijaga ketika istri Anda hamil, jadi bacalah tentang makanan, pakaian, atau hal-hal yang lebih serius seperti asupan suplemen dan morning sickness sehingga Anda dapat mendukung istri Anda.

2. Bantu Istri Berjuang saat Morning Sickness 

Morning sickness bisa menjadi pengalaman menyakitkan dan melelahkan bagi ibu hamil. Sebagai seorang suami, Anda perlu mendukung istri selama masa ini. Dukung dia, berdiri di sisinya, dan buat dia merasa nyaman. Siapkan tempat istirahat untuknya agar dia bisa rileks setiap kali mual muncul.

3. Jadilah Peka 

Banyak hal pasti akan berubah selama istri Anda hamil. Akan ada perubahan suasana hati, emosi, rasa sakit, dan lain-lain. Selama masa ini, perubahan adalah hal yang alami, jadi belajarlah untuk bersabar ketika istri mengalami perubahan ini. Peka terhadap permintaannya dan selalu menanggapi dengan baik.

4. Beri Dukungan Penuh 

Istri Anda membutuhkan dukungan dan dorongan pada tahap ini. Kehamilan adalah masa pasang surut – di satu sisi, dia bahagia dan bersemangat; di sisi lain, ada perubahan fisik, ketidakpastian, dan ketakutan. Selama perjalanan ini, penting bagi suami untuk mendorongnya dan mengingatkannya, Anda bersamanya dan dia tidak perlu khawatir.

5. Bersikap Fleksibel 

Istri Anda mungkin membutuhkan lebih waktu bersama suami, ini bisa jadi sulit bagi suami yang bekerja. Mungkin ada saat-saat ketika Anda mungkin harus mengubah rencana atau bahkan membatalkannya untuk kepentingan istri, jadi pertimbangkan hal ini selama Anda mendampingi ibu hamil.

Pada dasarnya, hamil itu unik. Jadi, nikmati setiap perubahan tubuh yang Anda alami saat hamil ya, Bun!

***

Artikel telah diupdate oleh: Fadhila Afifah

 

Baca juga:

20 Fakta Perubahan Tubuh Saat Hamil yang Harus Diketahui Setiap Ibu Hamil

6 Perubahan Tubuh Setelah Melahirkan yang Dialami Semua Ibu

7 Perubahan Tubuh Bunda Pasca Melahirkan yang Tak Terduga

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

[ad_2]

Source link

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Translate »