Tuntutan untuk hidup sempurna seringkali membuat seseorang bersikap kritis dan
menghakimi bahkan menghukum orang lain.
Seringkali seseorang menilai orang lain dengan ukuran yang sangat ketat,
sementara jika ia menilai dirinya sendiri ukuran itu menjadi sangat longgar.
Ini adalah sikap yang berbahaya, karena jika kita berpegang kepada Kitab Suci,
kita tidak berwenang untuk bersikap demikian,
karena satu-satunya yang berhak atas penghakiman adalah Allah sendiri.
Jangan menghakimi orang lain untuk keputusannya yang mungkin kalian anggap buruk,
jika kalian tidak mampu membuat hidupnya lebih baik dari sekarang!
Jangan membenci apa yang terpilihnya dalam hidup ini,
bahagia adalah hak setiap orang terlepas dari luka yang didapat,
kalo diri dan hidup kamu lebih baik bersyukurlah bukan menghina
tapi kalo ternyata “tidak lebih baik atau malah lebih buruk” bijaksanalah untuk tidak bersombong diri!
“Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi,
kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur,
akan diukurkan kepadamu.
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu,
sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?” Injil Matius 7:1-3.
SELAMAT MALAM
TUHAN YESUS Memberkati.
Baca juga:
Berani Melangkah untuk Berbuat Sesuatu
Jangan Menyerah Syukuri Apa yang Ada Hidup adalah Anugerah
Tak Seorangpun Tahu dan Bisa Mengatakan Kapan Jarum Jam Kehidupan Kita ini Akan Berhenti
Menjadi Orang yang Setia
Genggam Keyakinan Jangan Pernah Dilepaskan.