[ad_1]
Hari Ulang Tahun ke-78 RI tinggal menghitung jam, tak lengkap rasanya menyambut kemerdekaan jika tak membahas Ir.Soekarno. Bapak Proklamator kita sungguh berjasa sehingga akhirnya Indonesia bisa merdeka dari perjuangan, bukan hadiah. Bukan rumor jika kharisma Bung Karno luar biasa, terbukti dari foto lawas Bung Karno berikut ini.
Sederet foto terpampang di akun Instagram Arsip Indonesia dan merupakan bukti nyata perjuangan Indonesia meraih kemerdekaan.
11 Foto Lawas Bung Karno
1. Bung Karno Bersama Ibunda
Foto urutan pertama adalah potret Bung Karno bersama ibundanya, Ny. Ida Ayu Nyoman Rai yang diambil pada tahun 1951.
Tak banyak yang tahu bahwa Bung Karno lahir dengan nama Kusno. Ia lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 bersamaan dengan meletusnya Gunung Kelud.
Saat usia 11 tahun, Kusno kecil pernah sakit selama dua setengah bulan. Sang ayah menjaga Kusno dengan berbaring di atas lantai semen yang lembap beralaskan tikar yang tipis dan usang.
Walaupun sudah pindah ke rumah yang lebih kering di Jalan Residen Pamuji, Kusno masih sering sakit. Ia terkena malaria, disentri, dan penyakit lainnya. Ayahnya pun berpikir untuk mengganti nama Kusno.
“Engkau kami beri nama Karna. Karna adalah seorang pahlawan terbesar dalam Mahabharata,” kenang Bung Karno menirukan sang ayah. Dalam bahasa Jawa huruf “A” dibaca “O”. Sedangkan awalan “Su” berarti baik, paling baik sehingga Sukarno berarti pahlawan yang baik.
2. Romantisme Bung Karno dan Ibu Fatmawati
Wibawa yang luar biasa membuat Bung Karno dikelilingi perempuan dalam hidupnya. Rekam jejak sejarah mencatat semasa hidupnya Bung Karno memiliki 9 orang istri.
Salah satunya Fatmawati yang merupakan ibu negara pertama Republik Indonesia sekaligus istri ketiga Presiden Soekarno. Selain menjadi istri presiden, Fatmawati juga berjasa menjahit bendera pusaka.
Mereka menikah pada 1 Juni 1943 dan dikaruniai 5 orang anak. Yaitu Guntur Soekarnoputra, Megawati Soekarnoputri, Rachmawati Soekarnoputri, Sukmawati Soekarnoputri, dan Guruh Soekarnoputra.
Artikel terkait: Memperingati Hari Kelahiran Soekarno, Inilah Biografi Singkat Beliau yang Menginspirasi
3. Foto Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
Inilah momen pembacaan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, pada 17 Agustus 1945. Pernyataan kemerdekaan Indonesia itu dibacakan oleh Soekarno didampingi Moh. Hatta di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
Dengan dibacakannya proklamasi kemerdekaan tersebut, Indonesia resmi lepas dari penjajah. Oleh karena itu, foto ini menjadi sangat bersejarah bagi bangsa ini.
4. Sering Kontra, Tapi Akrab
Bersama dengan Bung Hatta, keduanya dijuluki Dwitunggal karena sering berseberangan saat memperjuangkan kemerdekaan. Bung Karno sangat menggebu, sementara Bung Hatta lebih tenang.
Puncak konflik keduanya terjadi karena selisih pendapat yang mengakibatkan Hatta mundur dari kursi wakil presiden pada tahun 1956. Ia memilih jalan sunyi keluar dari pemerintahan ketimbang mendampingi Bung Karno yang menurutnyamulai menampakkan sikap kediktatoran. Namun, keduanya tetap berteman.
5. Menerima Gelar Doktor Honoris Causa
Sebagai seorang proklamator, Presiden Soekarno memiliki 26 gelar doktor kehormatan atau Doctor Honois Causa.
Gelar tersebut diberikan oleh perguruan tinggi kepada orang yang telah berjasa untuk ilmu pengetahuan. Bung Karno sendiri diberikan gelar oleh 19 universitas luar negeri dan 7 universitas dalam negeri.
Salah satunya potret saat Soekarno menerima gelar Doctor Honoris Causa di salah satu universitas luar negeri ini.
Artikel Terkait: 9 Fakta Inggit Garnasih, Istri Soekarno yang Tak Mau Dimadu
6. Skill Diplomasi Luar Biasa
Tak hanya memukau kaum hawa, kemampuan Bung Karno berorasi membuat Indonesia disegani kala itu. Bung Karno rutin melawat ke sejumlah negara tanpa memihak siapa pun.
Kemampuan bahasa Bung Karno yang fasih berbicara 10 bahasa asing membuat Bung Karno tak kesulitan mingle dengan negara lain. Termasuk pemimpin Kuba, Fidel Castro. Singa Podium bahkan disematkan pada Putra Sang Fajar itu.
7. Dekat dengan Ibu Mertua
Setia mendampingi suami, Ibu Fatmawati juga sangat menghormati ibu mertuanya. Terlihat momen saat ia sungkem pada ibu mertuanya.
8. Mencintai Seni
Meskipun politikus, kecintaan Bung Karno pada seni amat besar. Hal ini membuat Bung Karno dijuluki The Great Lover. Bahkan Bung Karno mencintai salah satu istrinya, Kartini karena lukisan.
Kecintaannya pada lukisan membawanya menjadi seorang kolektor lukisan. Beliau juga kerap mendatangi sanggar milik seniman Indonesia dan membeli lukisan dari mereka.
9. Berdansa dengan Megawati
Foto ini diambil dari Adams, Cindy. 1966. Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia. Jakarta: Gunung Agung, hal. 255.
Momen ini adalah ketika Bung Karno tengah berdansa dengan Megawati. Peribahasa buah tak jatuh jauh dari pohonnya tepat menggambarkan potret ini. Megawati Soekarnoputri tercatat sebagai presiden perempuan pertama Indonesia mengikuti jejak ayahanda tercinta.
10.Bung Karno pasca Proklamasi Republik Indonesia
Peristiwa kemerdekaan Indonesia menjadi sebuah tonggak sejarah yang tak akan dilupakan oleh bangsa Indonesia. Jika generasi pemuda tak mengamankan Bung Karno ke Rengasdengklok, ceritanya mungkin akan berbeda.
Tak heran jika raut wajah para tokoh kemerdekaan dalam foto ini menunjukkan antusias dan bahagia.
11. Cara Unik Berbaur dengan Masyarakat
Dalam salah satu potret jadul ini, terlihat presiden pertama Indonesia ini hobi bersepeda. Wajah beliau terlihat sangat bahagia ketika menggenjot sepeda.
Hobi Bung Karno bersepeda terangkum dalam buku berjudul “Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia” yang ditulis Cyndi Adams.
Di dalamnya, Soekarno mengatakan kegemarannya bersepeda bertujuan untuk menjumpai petani, buruh, dan warga yang ketika itu hidup miskin. Ia juga kerap bersepeda di sela kunjungannya ke luar negeri. Bahkan, Bung Karno juga bersepeda kala masih penjajakan dengan Fatmawati.
Foto lawas Bung Karno seyogyanya menjadi pengingat agar generasi muda senantiasa menjaga kemerdekaan yang sudah diraih dengan susah payah oleh para pahlawan. Selamat HUT ke-78 RI!
Baca juga:
10 Potret Ratna Sari Dewi, Istri Presiden Soekarno yang Awet Muda
8 Objek Wisata yang Merekam Napak Tilas Soekarno, dari Blitar ke Ende
[ad_2]
Source link